Cegah Abrasi, Mahasiswa Kukerta dan Masyarakat Ciptakan Hybrid Engineering

Daftar Isi

    Foto: Mahasiswa Kukerta UNRI Pekanbaru

    LancangKuning.Com, Bengkalis - Mahasiswa Univesitas Riau (UNRI) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Tematik di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis melakukan usaha pecegahan sekitar pantai mangrove bersama pemuda di Desa Tanjung Leban, pada Jumat (26/7/2019) pukul 14.00 WIB.

    Mangrove di Desa Tanjung Leban, Bengkalis saat ini mengalami tekanan kerusakan pesisir yang serius, karena faktor abrasi pantai. Hal tersebut telah menyebabkan kerusakan fisik berupa hilangnya mangrove di areal sekitar pantai.

    Baca Juga: Mahasiswa Kukerta UNRI Gelar Penyuluhan Pola Hidup Bersih

    Salah satu penanganan yang saat ini dilaksanakan untuk menanggulangi abrasi adalah dengan hybrid engineering. Pembuatan hybrid engineering di sekitar pantai ini juga di inisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan Provinsi Riau yang turun langsung ke Tanjung Leban untuk melihat kondisi di areal sekitar pantai mangrove.

    Mangrove yang semakin berkurang akibat ombak, membuat pemuda dan mahasiswa Kukerta Tematik UNRI untuk menciptakan hybrid enginering sederhana yang berguna sebagai pemecah ombak.

    Koordinator Desa Rizan Hasbullah menjelaskan bahwa prinsip hybrid engineering  adalah sebagai pemecah ombak. Sehingga, ombak tidak langsung menghantam mangrove dan abrasi dapat untuk dikurangi. Sehingga pembuatan hybrid engineering sangat penting untuk di implementasikan.
          

    Sementara itu, pemuda setempat Hanafi juga mengapresiasi langkah mahasiswa kukerta yang sudah berupaya untuk bersama-sama membuat hybrid engineering  sederhana.

    Baca Juga: Resmikan Pantai Terubuk Bengkalis, Mahasiswa Kukerta Hadirkan Anggota DPRD

    “Terimakasih kepada seluruh pihak yang yang bersangkutan atas kepeduliannya dalam menyukseskan pembuatan pemecah ombak sederhana,” ujarnya.
        
    Selanjutnya,  Said Zul Amraini selaku Dosen Pendamping Lapangan menyambut baik pembuatan pemecah ombak.

    “Saya menyambut baik terciptanya pemecah ombak tersebut karena mahasiswa kukerta UNRI telah melakukan suatu langkah positif untuk melindungi lingkungan, khususnya lingkungan pantai dengan kerja nyata yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat setempat,” ungkapnya.
        
    Hal senada juga diungkapkan Angga Fatahilla, mahasiswa teknik sipil UNRI yang mengatakan bahwa diperlukan kontruksi dan skema yang lebih kuat dengan menggandeng pemerintah untuk mau bekerja dalam menyeleseaikan hybrid engineering yang lebih terstruktur dan kompleks supaya hasilnya lebih maksimal.

    Ia juga berharap bahwa perlu adanya kolaborasi yang lebih luas dengan pemerintah baik pemerintah desa maupun provinsi supaya pemecah ombak bisa untuk dikembangkan. (LKC/Rls)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Cegah Abrasi, Mahasiswa Kukerta dan Masyarakat Ciptakan Hybrid Engineering
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar