Dilepas, 13 Siswa Alor Tempuh Pendidikan di Jawa

Daftar Isi

    Foto: ACT

    LancangKuning.Com, ALOR – Tangis haru mewarnai keberangkatan 13 siswa Masdrasah Ibtidaiyah Swasta Timuabang, Pulau Pura, Alor, Nusa Tenggara Barat, Senin (22/7). Deru mesin pesawat serta tiupan angin kemarau yang kencang meredam isak tangis keluarga dan kerabat siswa itu.

    Air mata haru itu menjadi pengiring keberangkatan 13 siswa ke tanah Jawa. Global Zakat-Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberangkatkan mereka untuk melanjutkan pendidikan Madrasah Tsanawiyah di Jawa.

    Tepatnya, sebanyak 10 siswa akan menjalani pendidikan di Pesantren Al-Fajar, Bojonegoro, Jawa Timur. Sementara 3 siswa lainnya akan terbang ke Jakarta untuk bersekolah di Fath Foundation.

    Apiko Joko Mulyono dari tim Global Zakat-ACT mengatakan, siswa ini bakal menempuh pendidikan yang lebih baik dibandingkan di tanah kelahirannya. Di Jawa, siswa dari NTT akan mendapatkan pendidikan agama serta pendidikan umum.

    Baca Juga: Bantuan Dana Pendidikan Diharapkan Dapat Mengatasi Kemiskinan

    “Setelah selesai pendidikan nanti, mereka dapat kembali pulang untuk memajukan tanah kelahiran mereka. Di Jawa, banyak ilmu yang dapat ditimba untuk kemudian diaplikasikan dan berkembang di NTT, khususnya di Alor ini,” jelas Apiko, Selasa (23/7) Anak-anak yang baru lulus Madrasah Ibtidaiyah ini rata-rata berusia 9-10 tahun.

    Mereka berasal dari keluarga prasejahtera di Alor, namun memiliki kemampuan akademik yang baik dan semangat belajar tinggi. Dalam beberapa tahun ke depan, 13 siswa akan menempuh berbagai pendidikan umum dan keagamaan sebelum nantinya akan kembali ke tanah kelahiran mereka.

    Baca Juga: LAZISMU Salurkan Bantuan Beasiswa kepada 28 Anak Setiap Bulan

    Siswa MIS Timuabang yang akan berangkat ke Bojonegoro Alan Maulana Wahid mengungkapkan rasa bahagianya karena akan menempuh pendidikan di Jawa. Ia berharap pendidikan di Jawa dapat membuatnya lebih baik, sebagai bekal kembali ke tanah kelahirannya di Alor.

    “Selesai sekolah nanti saya akan pulang kampung, menerapkan ilmu yang didapatkan di tanah kelahiran sendiri,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Global Zakat-ACT telah mengirimkan sebanyak 44 siswa dari Alor untuk belajar di Bojonegoro. Mereka terdiri atas tiga angkatan pendidikan.

    Harapannya, Apiko menambahkan, siswa yang telah menempuh pendidikan di Jawa ini akan pulang lagi ke kampung halaman. Di NTT, siswa binaan ACT ini dapat membangun sumber daya manusia NTT lebih baik.

    Selain memberangkatkan siswa Alor ke Jawa, di Juli 2019 ini, Global Zakat-ACT juga memberikan beaguru ke guru yang mengajar di Alor, serta menerbangkan dua orang pendakwah dari Jawa ke Alor.

    Di Alor, pendakwah ini akan memberikan pendampingan keagamaan bagi masyarakat NTT. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Dilepas, 13 Siswa Alor Tempuh Pendidikan di Jawa
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar