Waspada, Bahaya Gadget untuk Kesehatan Mental Anak

LancangKuning.com - Sebagian dari orang tua mungkin terkadang mudah saja mengizinkan anaknya bermain gadget atau menonton televisi tanpa diawasi. Bahkan, sebagian orang tua menggunakan gadget untuk alat meredakan tangisan anaknya tanpa tahu apa dampak bahaya yang akan ditimbulkan akan kebiasaan lalai tersebut. Jika para orang tua menyadari betapa bahayanya gadget untuk kesehatan mental anak, tentu saja orang tua yang sayang anak tidak akan membiarkan anaknya bermain gadget.

Bagi orang tua yang sudah terlanjur mengajarkan anaknya dari dini bermain gadget, mulai sekarang disarankan untuk merubah kebiasaan tersebut. Memang untuk menjauhkan anak-anak dari paparan gadget adalah sesuatu yang sangat sulit di era yang serba teknologi saat ini. Ketika kita sibuk bekerja, kita memberikan anak gadget agar dia bisa anteng dan tidak rewel.

Namun, jika bermain di depan gadget baik itu smartphone ataupun table berkaitan dengan permasalahan mental. Pasalnya anak akan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, kontrol diri dan emosinya tidak stabil jika sudah menghabiskan waktu satu jam di depan gadget.

Dilansir dari theasianparent bahwa sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Preventive Medicine Reports di Amerika Serikat mengutarakan bahwa anak bermain gadget berjam-jam akan meningkatkan resiko kecemasan dan depresi pada penggunanya.

Dampak negatif tersebut lebih berisiko untuk mereka yang berusia 14-17 tahun, namun bukan berarti anak-anak yang berusia dibawah itu tidak berisiko pasalnya otak anak yang masih muda tentu saja otaknya masih dalam tahap berkembang.

Selain itu ada juga sebuah penelitian yang menyebabkan risiko tinggi kehilangan kendali dan emosi pada anak-anak yang masih bersekolah di taman kanak-kanak karena sering berinteraksi dengan layar gadget.

Sekitar 9% dari anak yang berusia 11-13 tahun jika dalam sehari menghabiskan waktu satu jam di depan layar gadget itu akan berdampak berkurangnya rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang lingkungannya. Tentu saja akan lebih besar lagi jika waktu yang dihabiskan semakin lama di depan gadget misalkannya lebih dari 7 jam sehari.

Masalah yang terjadi pada kesehatan mental orang-orang biasa berkembang saat masa remaja. Sehingga menjadi peringatan keras untuk orang tua dan guru agar mengurangi waktu bagi anak dalam mengakses secara online. Baik itu menonton, bermain game atau menyelesaikan sebuah kasus.

Karena begitu besarnya dampak buruk gadget terhadap anak, tentu saja selaku orang tua harus selalu waspada. Walaupun itu sangat sulit, tapi berikut beberapa hal yang bisa dicoba oleh orang tua untuk mengurangi paparan gadget terhadap anaknya sedari dini.

1. Membatasi dengan menetapkan waktunya

Jika kita ingin menghindari penggunaan gadget 100% tentu saja itu agak sedikit tidak mungkin. Namun, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi atau membatasi anak untuk menggunakannya. Sebagai orang tua, tentukan batas waktu bermain anak dengan gadget dan ajari anak untuk mematuhi waktu tersebut.

2. Memotivasi untuk bermain di luar

Motivasilah anak untuk bermain di luar ruangan dengan teman sebayanya ketimbang hanya bermain di depan gadget. Selain bermain di luar ruangan dengan teman sebaya bisa melatih komunikasinya, tentu saja akan membantu dia untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lebih banyak mengenal lingkungan sekitar.

3. Tawarkan untuk melakukan aktivitas lain

Alternatif lain yang bisa anda lakukan ketimbang membiarkan anak bermain gadget ketika anda sibuk dan tidak memiliki waktu mengawasinya cobalah sibukkan si anak dengan mainan lain seperti mainan, puzzle, buku cerita atau buku gambar.

4. Memastikan anak memiliki waktu tidur yang cukup

Dalam sehari anak-anak harus tidur minimal 10 jam karena tidur akan membantu otaknya agar bisa bekerja lebih efesien. Jika anak memiliki waktu tidur yang cukup tentu saja sangat bagus untuk kesehatan anak. Jadi, usahakanlah menyuruh anak untuk tidur yang cukup dan tidur siang ketimbang membiarkan bermain gadget.

Nah, itulah dampak bahaya dari gadget untuk kesehatan mental anak sekaligus bagaimana cara untuk meminimalisir paparan gadget terhadap anak. Semoga bermanfaat dan jadilah ibu yang bijak.(ut)