Daftar Isi
LancangKuning.com - Saat lulus ari bangku pendidikan Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan tentu saja kita akan bingung ingin melanjutkan kemana. apabila hendak melanjutkan, tentu saja tidak ingin memilih jurusan kuliah yang prospek kerjanya rendah.
Berikut beberapa jurusan kuliah yang memiliki prosopek kerja rendah :
1. Musik
Banyak lulusan dari Jurusan ini yang berprofesi sebagai pengajar untuk pelajaran musik baik di lembaga pendidikan maunpun sebagai guru pribadi. Selain itu, ada juga yang berprofesi sebagai terapis musik, dimana bunyi dan ritme yang bertingkat medium untuk menenangkan emosi, pikiran, dan psikologi pasien yang membutuhkan ritme ini.
Mahasiswa yang mengambil jurusan ini dalam perkuliahannya sering kali tidak memikirkan profesi apa yang akan mereka dapat di masa mendatang. Kebanyakan dari mereka memilih jurusan ini ialah untuk menyalurkan hobi atau bakatnya.
Bagi mereka yang berhasil, lulusan jurusan ini bisa bekerja sebagai musisi, penyanyi, artis, pengamat musik dan lain sebagainya yang berhubungan dengan musik. Persentase pengangguran untuk jurusan ini mencapai 9,2%.
2. Kebugaran Fisik atau Olahraga
Meskipun diserang dari resesi ekonomi, permohonan untuk jasa kesehatan dan kebugaran sangat rendah. Pendanaan terus dilakukan untuk industri kesehatan oleh pihak swasta maupun pemerintahan. Atas semakin meningkatnya industri kesehatan dan kebugaran, semakin diperlukan profesi yang bisa bekerja di bidang ini.
Jurusan ini terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia, namun jurusan ini masuk di berbagai universitas ternama di dunia walaupun tidak bisa menjamin untuk meraih profesi di bidang ini. Bahkan persentase pengangguran untuk jurusan ini adalah 8,3%.
3. Seni Komersial dan Desain Grafis
Banyak mahasiswa yang memilih Jurusan Seni karena kecintaan mereka yang sangat mendalam terhadap di bidang Seni. Hingga banyak mahasiswa lulusan yang memilih untuk berprofesi sebagai Seniman, dimana mereka terbuka dalam berekspresi dan menghasilkan gaya seni mereka sendiri.
Kebanyakan lulusan ini memulai karirnya dengan mencari pekerjaan lepas atau freelance. Ada berbagai bidang yang mempersiapkan lowongan pekerjaan, seperti penerbitan, desain grafis ataupun jurnalisme.
Namun jurusan ini tak terlalu banyak yang diminati oleh perusahaan untuk mengambil tenaga kerja. Sama dengan jurusan seni lainnya, kebanyakan lulusan ini ialah membuat profesi individu atau berwiraswasta. Bahkan persentase pengangguran di dunia dari lulusan jurusan ini adalah 11,8%.
4. Sejarah
Sebagai hasil dari keahlian analisa yang mereka dapat selama masa kuliah, berbagai pilihan jenis profesi yang ada bagi mereka yang lulus dengan hasil yang memuaskan dari jurusan ini. Sebagian luas lulusan ini cenderung menerima program sarjana atau lulusan yang menjejaki pelatihan khusus untuk mengejar karirnya di bidang jurnalisme, pendidikan, serta bidang-bidang lainnya.
Lulusan dari jurusan sejarah kurang diambil karena sulit mendapatkan pekerjaan. Jurusan ini hampir mirip dengan jurusan antropologi, presentasi pengangguran dari lulusan ini lumayan tinggi. Berikut adalah Persentase pengangguran yang mencapai 10,2%.
5. Bahasa dan Sastra
Esensi dari kuliah jurusan Bahasa dan sastra ialah bahwa keahlian yang kamu pelajari semasa kuliah dapat dipakai di berbagai macam di dunia industri yang berbeda. Dan seorang lulusan Sastra Inggris dapat memilih profesi mereka secara fleksibel.
Salah satu profesi yang paling diminati ialah mengajar tau sebagai guru. Lulusan yang mencapai nilai yang memuaskan dan memiliki pengalaman bekerja, lulusan jurusan Sastra biasanya mereka memilih berprofesi sebagai pendidik atau sebagai guru, terutama dengan kurangnya jumlah guru. Banyak universitas memberikan program PGCE yang sebagiannya yang dibiayai oleh pemerintah.
Tentu saja dengan cara keterampilan analisa yang kamu miliki selama kuliah. Namun jurusan ini tak banyak dicari oleh perusahaan, kebanyakan lulusan dari jurusan ini ialah menjadi penulis, kritikus, sastrawan, ataupun dan lebih banyaknya menjadi guru. Persentase pengangguran dari jurusan ini adalah 9,2%.(Ilham)
Komentar