Warung Wakaf, Insiasitor Pembangkit Ekonomi Umat

Daftar Isi

    Foto: Wakaf

    LancangKuning.Com, PANDEGLANG – Pemahaman wakaf yang dimaknai secara sempit perlu diperluas. Selama ini wakaf identik dengan bidang pertanahan dan penyediaan fasilitas keagamaan. Hal itu disampaikan Yayat Supriatana dari Tim Kemitraan Global Wakaf, Sabtu (9/3). Pada peresmian Warung Wakaf Pondok Pesantren dan Warung Wakaf Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Manshur (STAISMAN) di Pandeglang, Yayat mengatakan, wakaf tidak melulu identik dengan makam, masjid, dan madrasah.

    “Padahal wakaf yang digagas Rasulullah sangat ideal. Wakaf menjadi instrumen syariah yang paling tinggi terkait kesejahteraan umat. Kita ingin mengembalikan potensi wakaf menjadi pilar ekonomi umat,” kata Yayat di hadapan sejumlah masyarakat yang hadir pada pembukaan Warung Wakaf di STAISMAN. Yayat berharap, hadirnya Warung Wakaf turut mengedukasi masyarakat terkait pengelolaan wakaf. Pemahaman itu pun berusaha ia sampaikan peresmian Warung Wakaf di setiap daerah.

    Warung Wakaf Yayasan Syekh Manshur merupakan retail ke-25 yang dibuka di Banten. Yayat mengatakan, pengadaan Warung Wakaf di sejumlah lokasi di Banten menjadi upaya pemulihan ekonomi pascabencana Selat Sunda. “Misalkan ada pesantren dekat dengan lokasi bencana, memungkinkan juga didirikan Warung Wakaf,” kata Yayat.

    Ia menjelaskan, dalam membuka Warung Wakaf, tim Global Wakaf bersama PT Hydro Perdana Retalindo terlebih dulu melakukan riset dan survei. Hal-hal yang diperhatikan antara lain kondisi masyarakat, potensi pasar, dan kesepakatan kerja sama. Sebagian besar hasil pengelolaan Warung Wakaf pun diberikan kepada yayasan atau mitra yang telah menyediakan lokasi pembukaan Warung Wakaf. Hasil pengelolaan Warung Wakaf juga nantinya dimanfaatkan untuk pembangunan outlet Warung Wakaf di wilayah lainnya.

    Ketua Yayasan Syekh Manshur Kosasih menyampaikan, keberadaan Warung Wakaf di lingkungan Yayasan Syekh Manshur  membantu warga kampus lebih mudah memperoleh sejumlah kebutuhan sehari-hari. “Kami dari pihak kampus tentunya bersyukur adanya Warung Wakaf di kampus kami,” kata Kosasih, Sabtu (9/3).

    Pernyataan itu diperkuat Sekretaris Yayasan Syekh Manshur Sawarni. Dalam sambutan di Peresmian Warung Wakaf Pondok Pesantren Syekh Manshur, Sawarni mengatakan, Warung Wakaf berperan menguatkan ekonomi pesantren.

    “Adanya warung wakaf ini kami syukuri. Ini adalah salah satu ajaran agama karena Rasulullah berjuang untuk agama diawali dengan berdagang. Insyaallah dengan dibuka Warung Wakaf, silaturahmi antara masyarakat dengan pondok pesantren lebih erat lagi,” jelas Sarwani. Ia pun berharap Warung Wakaf berkesinambungan dan berjalan lancar.

    Novitasari, mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, mengakui baru kali ini mengenal konsep Warung Wakaf. Menurutnya, kehadiran Warung Wakaf turut mengajak pembeli untuk beramal. “Pembeli di Warung Wakaf bukan hanya berbelanja tetapi juga mengamalkan apa yang kita punya. Konsepnya sangat bagus,” kata Novi.

    Warung Wakaf menyediakan berbagai keperluan sehari-hari seperti susu formula, minyak goreng, obat-obatan, hingga keperluan sanitasi. Saat ini lebih dari 100 Warung Wakaf telah dibuka Global Wakaf di seluruh Indonesia. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Warung Wakaf, Insiasitor Pembangkit Ekonomi Umat
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar