Daftar Isi

Tim SAR gabungan mengevakuasi korban longsor di Toboh Tangah, Nagari Malalak, Agam Sumatera Barat. (ft:beriitasatu)
LANCANGKUNING.COM,Jakarta-Jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera kembali bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total korban meninggal mencapai 1.138 orang berdasarkan pendataan per Sabtu, 27 Desember 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa angka tersebut meningkat tiga orang dibandingkan pendataan sebelumnya pada Kamis, 25 Desember 2025, yang mencatat 1.135 korban jiwa. “Ada kenaikan jumlah korban jiwa menjadi 1.138. Doa dan simpati mendalam kami sampaikan kepada keluarga korban,” ujar Abdul dalam dikutip dari Tempo.co
Korban meninggal paling banyak ditemukan di Provinsi Aceh dengan total 511 orang. Sumatera Utara berada di posisi kedua dengan 365 korban jiwa, disusul Sumatera Barat sebanyak 262 orang. BNPB memperkirakan jumlah korban jiwa masih berpotensi bertambah karena hingga kini terdapat 163 orang yang dilaporkan hilang.
Menurut Abdul, proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Namun, peluang menemukan korban di lokasi permukiman utama semakin kecil. “Kemungkinan masih ada jasad di lokasi pemukiman atau titik pusat aktivitas warga itu sudah sangat kecil,” katanya.
Selain menelan korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan ratusan ribu warga harus mengungsi. BNPB mencatat total pengungsi mencapai 449.846 jiwa. Para pengungsi tersebar di berbagai lokasi, mulai dari pos pengungsian resmi, rumah kerabat, hingga tenda-tenda darurat yang didirikan di wilayah terdampak.
Kerusakan infrastruktur akibat bencana yang terjadi sejak akhir November tersebut juga tergolong masif. Lebih dari 171 ribu rumah dilaporkan mengalami kerusakan dengan tingkat kerusakan bervariasi. Selain itu, sekitar 1.900 fasilitas umum di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terdampak. Kerusakan mencakup ratusan fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, rumah ibadah, gedung perkantoran, hingga jembatan yang mengganggu akses dan distribusi bantuan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan pemerintah akan segera membangun hunian sementara dan hunian tetap bagi warga terdampak bencana di Sumatera. Ia menegaskan anggaran untuk pembangunan tersebut telah disiapkan. Presiden juga berencana membentuk badan atau satuan tugas rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Prabowo menilai penanganan bencana masih dalam kondisi terkendali. “Kami sudah kerahkan untuk penanganan. Ini tiga provinsi dari total 38 provinsi, jadi situasi terkendali. Saya monitor terus,” ujarnya.(rie)







Komentar