Daftar Isi

Foto: Kemeng Pekanbaru Monitoring program Inkubasi Usaha di Pondok Pesantren Darut Tauhid
Lancang Kuning, PEKANBARU - Dalam kerangka program "Kemenag Berdampak" yang bertujuan mengukuhkan kemandirian lembaga pendidikan Islam, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru melakukan monitoring intensif terhadap implementasi program inkubasi unit usaha pesantren.
Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Tauhid Al Maktub, salah satu dari empat Ponpes penerima program strategis ini, menjadi fokus kunjungan kerja yang dilaksanakan pada Sabtu (8/11/2025). Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Kasi PD Pontren) Kemenag Kota Pekanbaru H. Zulfa Hendri, didampingi staf operator EMIS PD Pontren, Khairul Anwar, menyambangi lokasi ponpes yang berada di Jl. Lintas Timur KM 20 Tenayan Raya Pekanbaru untuk melihat progres akselerasi kemandirian pesantren tersebut.
Kehadirannya disambut hangat oleh Pengasuh Ponpes Nyai Ermita, Kepala Sekolah Kyai Mukholladun Hamdan Yuwapi, Ustazah Tarbiyah Nurjanah dan Pimpinan Majlis Ratib Al Hadad Gus Muhammad Kadhafi.

Peninjauan yang dilakukan tidak hanya mencakup fasilitas umum seperti asrama, masjid, dapur, kantor dan aula pesantren, tetapi secara khusus menargetkan pusat inkubasi unit usaha. Pusat inkubasi di Ponpes ini merupakan model sinergi pendanaan yang progresif.
Dukungan tersebut berasal dari Bantuan Inkubasi Ponpes Tahun 2023 dari Kemenag dan program Pelatihan Menjahit dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia Tahun 2025. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen lintas sektor dalam memformulasikan model kemandirian yang terintegrasi.
Sampai saat ini, perasional unit usaha konveksi di Ponpes masih berfokus pada dimensi edukatif.
"Aktivitas usaha konveksi diutamakan sebagai laboratorium ekstrakurikuler santri dan memproduksi seragam untuk kebutuhan internal Pesantren. Orientasinya adalah pembekalan keterampilan hard skill dan etika wirausaha yang berbasis nilai spiritual," jelas pengelola Ponpes, Kyai Mukholladun Hamdan Yuwapi.
Keterangan ini menggarisbawahi bahwa unit usaha tersebut belum diposisikan sebagai pilar utama otonomi finansial institusional, melainkan sebagai instrumen vital dalam penciptaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mandiri dan siap berwirausaha setelah menamatkan pendidikan. Dengan demikian, output omzet saat ini lebih merefleksikan proses pembelajaran ketimbang indikator kemandirian institusional secara penuh.
Menutup sesi monitoring, Kasi PD Pontren H. Zulfa Hendri menyampaikan proyeksi Kemenag terhadap program inkubasi ini, menekankan peran Ponpes Daarut Tauhid Al Maktub sebagai model percontohan (benchmarking model) bagi pesantren lain.
"Harapan kami adalah bahwa kemandirian ekonomi yang terlembaga ini dapat bertransformasi menjadi sebuah Entitas Berkelanjutan (Sustainable Entity). Otonomi finansial harus melampaui sekadar menopang operasional harian. Ini adalah upaya strategis untuk mendiseminasi nilai-nilai kewirausahaan yang berorientasi pada kemaslahatan umat, selaras dengan semangat Kemenag untuk menciptakan dampak nyata," pungkas H. Zulfa Hendri, menegaskan komitmen Kemenag dalam mendorong pesantren sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan berbasis nilai. (LK/Rls)







Komentar