Operasi Gabungan Gerebek Tambang Ilegal di Sungai Petai, Satu Operator Diamankan

LANCANGKUNING.COM,Kampar- Upaya penegakan hukum terhadap tambang ilegal kembali dilakukan aparat di Kabupaten Kampar. Tim gabungan dari Polres Kampar, Korem 031/Wira Bima, dan Kodim 0313/KPR menggerebek lokasi tambang galian C tanpa izin di Desa Sungai Petai, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Senin (13/10/2025) sore. Dalam operasi tersebut, seorang operator alat berat berhasil diamankan.

Kapolres Kampar AKBP Boby Putra Ramadhan Sebayang menjelaskan, penggerebekan berlangsung sekitar pukul 17.45 WIB. Dari hasil penindakan, petugas menemukan adanya kegiatan penambangan tanah urug, sirtu, dan timek tanpa izin resmi. Polisi menyita satu unit alat berat merek Hitachi MF210 berwarna oranye serta buku catatan transaksi jual beli material sebagai barang bukti.

“Petugas menemukan aktivitas galian C ilegal yang masih berlangsung di lokasi. Seorang operator berhasil kami amankan untuk dimintai keterangan,” ujar Boby.

Operator tersebut diketahui bernama Heryanto alias Anto (37), warga Desa Simalinyang, Kecamatan Kampar Kiri Tengah. Ia diamankan bersama alat berat yang digunakan untuk mengeruk tanah.

Menurut Boby, kegiatan tambang liar seperti ini sangat merugikan karena tidak hanya menyalahi aturan, tetapi juga menimbulkan kerusakan lingkungan dan berpotensi memicu bencana.

“Penambangan tanpa izin jelas melanggar hukum dan bisa berdampak pada rusaknya ekosistem. Kami akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang terlibat di dalamnya,” tegasnya.

Kini, pelaku beserta barang bukti telah dibawa ke Mapolres Kampar guna proses penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga tengah menelusuri siapa pemilik dan pengelola utama tambang tersebut.

Operasi gabungan ini melibatkan puluhan personel dari tiga institusi dan dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Gian Wiatma Jonimandala, didampingi Kanit Tipidter Iptu Hermoliza serta unsur TNI dari dua satuan berbeda.

AKP Gian mengungkapkan, lokasi itu sudah lama menjadi target aparat karena diduga beroperasi tanpa izin resmi. “Dari hasil pemeriksaan awal, tambang ini sudah beroperasi cukup lama. Kami masih mendalami pihak-pihak yang terlibat,” katanya.(rie)