Forum Negarawan Muda, Belajar Merawat Indonesia

Pengembangan aspek karakter dan kompetensi guna membentuk sosok negarawan yang mampu menjawab tantangan bangsa menjadi tujuan awal terbentuknya Forum Negarawan Muda (FNM). Alvian Novi, Alumni Universitas Sebelas Maret, Solo menjadi founder Forum Negarawan Muda yang dibentuk tahun 2015.

Setelah 2015 digelar di kota Bandung, untuk pertama kalinya Forum Negarawan Muda (School for Nation Leader) diadakan per regional. Delapan mahasiswa Universitas Riau (UR) terpilih dari 50 orang yang lolos menjadi peserta FNM wilayah Sumatera, yang terselenggara di Universitas Andalas, 30 Mei- 2 Juni lalu.

Alvian Novi selaku founder ingin mengembalikan semangat pemuda yang bersifat ke Indonesiaan, bukan jawa sentris. Seperti yang disampaikan Teguh Pambudi mahasiswa UR peserta FNM, tujuan diadakannya seleksi regional agar pembangunan karakter pemuda tidak terfokus menjadi Jawa sentris namun Indonesia sentris.

Teguh merasakan beruntung menjadi salah satu peserta dan bergabung dengan peserta luar biasa lainnya.
“Saya sadar masih banyak pemuda yang peduli untuk membangun bangsa dan negara ini. Pelatihan ini mencakup pembangunan karakter building, entrepreneurship, FGD, sampai pembelajaran bela diri dan bela negara,” ujar Teguh salah satu pendiri Forum Riset Mahasiswa Ekonomi (Forisme) ini.

Diakui Nurjamaliah, Alumni FKIP UR yang juga menjadi peserta, FNM diikuti oleh para aktivitis kampus berprestasi baik lokal maupun nasional bahkan ada beberapa diantaranya pendiri komunitas.

“Kenapa ikut FNM, karena sedang membangun komunitas peduli ilmu pengetahuan dan sosial sehingga perlu inspirasi, masukan dan jaringan dari kawan-kawan se Indonesia bahkan internasional,” tutur Lia yang saat ini aktif di Kelas Persiapan Beasiswa Riau.

Tengku Novenia Yahya Mahasiswa Berprestasi UR 2016 menambahkan, kegiatan ini diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa melalui Forum Negarawan Muda.  “Peserta yang mengikuti FNM berasal dari USU, UNIMAL, Unsyiah, UR, UNP, UNAND, UMRI, UIN SUSKA, UNSRI, UMSU, IAIN Raden Fatah Palembang, Universitas Bung Hatta dan Universitas Teknologi Medan,” jelas Novi.

Selain menjadi anggota dan keluarga FNM, peserta dibagi berkelompok dan akan menjalankan sosial project selama 3-6 bulan kedepan, yang  akan di presentasikan di School for Nation Leader (SNL) 2, di Malang bulan Oktober atau November mendatang.

“Alhamdulillah senang bisa ikut dalam kegiatan ini, FNM bukan sekedar latihan leadership biasa, tapi lebih dari itu membentuk pemuda yang berkhidmat untuk kepentingan rakyat serta berkomitmen dan belajar merawat Indonesia,” tutup Novi yang baru menjabat sebagai Kominfo BEM Universitas Riau. (dj/tpn)