Pencegahan LGBT, Dosen UIR Pekanbaru Berikan Psikoedukasi Pentingnya Peran Ayah dalam Keluarga

Daftar Isi


        
    Foto: Dosen UIR Pekanbaru memberikan materi kepada peserta tentang bahaya LGBT


     

    Lancang Kuning, KAMPAR - Maraknya gerakan lesbiangaybiseksual dan transgender (LGBT) di dunia belahan barat kini telah merebak ke dunia belahan timur, tak terkecuali Indonesia. Perilaku LGBT muncul ke permukaan melalui media sosial, meskipun budaya Indonesia yang kental akan nilai keagamaan. 

    Melalui pengabdian masyarakat Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru oleh Dosen Sigit Nugroho, Alucyana, dan Ersaliya Arezah memberikan penjelasan kepada warga daerah Dusun III Bencah Limbat Desa Pandau Jaya, Siak Hulu, Kabupaten Kampar. 

    Dosen Universitas Islam Riau Sigit Nugroho mengatakan bahwa mahasiswa di Riau diklaim sangat rentan terpapar oleh gerakan LGBT, hal demikian disebabkan adannya akses media sosial (Medsos) dan yang kedua minimnya pengawasan dari orang tua terutama mahasiswa dari luar Pekanbaru atau perantauan. 

    Lanjut Sigit, berlandaskan teori Bronfenbrenner diketahui bahwa sistem keluarga merupakan mikrosistem, atau sistem yang memberikan pengaruh signifikan dalam kehidupan seseorang. Melalui pendekatan ini, Program Pengabdian kepada Masyarakat berbentuk psikoedukasi dilaksanakan dengan bertemakan Pentingnya Kehadiran Ayah dalam Keluarga untuk Mengurangi Risiko Terpapar LGBT pada Anak.

    "Kami dari UIR Pekanbaru bisa memberikan materi kepada bapak/ibu tentang bahaya LGBT kepada anak-anak kita. Dimana hari ini peserta dari Dusun lll Bencah Limbat 30 orang, 60 orang dari Masjid Istiqamah dan 100 orang di sekolah An-Nawawi, diketahui juga peserta sebagian besar dari kalangan laki-laki, sehingga psikoedukasi ini tepat sasaran," ujar Sigit, Minggu (13/11/2022) kemarin.
     



    Sementara, dari salah satu warga inisial B mengakui bahwa isu LGBT memang simpang siur, namun pencegahannya harus dengan keterlibatan peran ayah dalam keluarga. Ia juga menyampaikan keresahan terhadap perkembangan teknologi digital yang sulit dikendalikan sehingga mengkhawatirkan nasib sang anak.

    Dengan pemaparan materi ini, peserta mulai dapat memahami strategi yang dapat ia gunakan dalam menghadapi keresahan tersebut. Antusiasme juga terlihat di sekolah An-Nawawi yang meminta sesi tambahan dikarenakan isu ini rentan terhadap generasi. (LK)
     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Pencegahan LGBT, Dosen UIR Pekanbaru Berikan Psikoedukasi Pentingnya Peran Ayah dalam Keluarga
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    100%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar

    Berita Terkait