Olahraga Jalan Kaki Bagus Untuk Gangguan Pernafasan

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Berjalan kaki adalah olahraga yang mudah serta memiliki banyak manfaat yang mampu membuat tubuh tetap sehat. Tidak hanya itu saja , berjalan kaki juga memiliki fungsi  menurunkan berat badan yang memiliki banyak lemak  .Untuk itu , sangat disayangkan jika olahraga ini tidak dilakukan setiap hari  karena fakta yang telah terbukti menyatakan bahwa ,  manfaat berjalan kaki lebih baik dari pada berlari . Jika kamu memiliki komitmen untuk berlatih setiap hari maka kamu akan mendapatkan manfaat yang berkali-kali lipat.

    Berita yang terbukti di  Studi Asosiasi Jantung Amerika Serikat yang dipublikasikan tahun 2017 menyatakan , jalan cepat memiliki manfaat yang sama  dengan jogging . Berlari ataupun berjalan , sama-sama mampu menurunkan faktor-faktor penyakit jantung dan stroke . Berjalan juga menjadi trending topik dalam dunia media sosial  ,  dan beberapa ilmuwan juga mengatakan bahwa berjalan kaki sebenarnya  lebih baik daripada lari.

    Pada zaman sekarang masyarakat lebih  disibukkan dengan jadwal keseharian, bisnis dan urusan dunia sehingga mereka lupa untuk berolah raga . Tidak hanya itu saja, kebanyakan orang juga  masih  belum mampu menghendel waktunya untuk berjalan kaki setiap pagi, ngegym ataupun melakukan olahraga lainnya padahal jika kamu melakukan nya maka keuntungan pada dirimu berlipat-lipat ganda . Contohnya saja berjalan, padahal nggak ada salahnya jika tiap pagi kamu berjalan pagi sambil menghirup udara segar di pagi hari .

    Dengan berjalan kaki juga kamu dapat  mengeluarkan keringat lebih sedikit daripada berlari tetapi memiliki khasiat pada tubuh kamu . Kamu harus bisa berolahraga berjalan kaki di sela-sela kesibukanmu . Ini penting untuk kesehatan tubuhmu!.  Berjalan kaki 30 menit di waktu pagi hari , bisa membuat tubuhmu sehat tanpa membuat mu berkeringat dan setelah berjalan maka kamu harus segera mandi .

    Menurut  exercise science expert dan pemilik Fleet Feet of West Hartford, Stephany Blozy mengatakan bahwa jika terlalu lama lari dapat memberikan risiko pada masing-masing orang yang memiliki penyakit kardiovaskular. Walaupun begitu, resiko ini bisa terjadi hanya  bergantung pada kondisi masing-masing orang . Alasannya , karena bagi mereka yang menderita  penyakit kardiovaskular, lari malah merupakan dampak besar bagi mereka karena bisa meningkatkan denyut jantung.

    Bagi mereka, berlari berfungsi untuk melepaskan protein  yang bisa mengakibatkan kerusakan pada jantung jadi untuk mengatasi itu maka mereka mengubah kegiatan berlari dengan berjalan kaki  yang tetap mampu membuat mereka tetap sehat.  Tidak hanya itu, menurut sendi  Baik Blozy dengan berjalan kaki, sendi-sendih tubuh menjadi lebih ringan daripada berlari . Jadi, jika kamu mengalami sakit dan kaku, cobalah melakukan kegiatan low-impact seperti berjalan kaki. Fakta yang telah terbukti bahwa berlari bisa menjadi masalah pada  sendi karena membuat tekanan besar pada lutut, panggul dan tumit.

    Menurut  Blozy. Lovitz juga , dengan berjalan kaki  cenderung lebih sedikit memberi tekanan pada sistem musculoskeletal tubuh. Walaupun begitu, jalan kaki juga bisa membuat otak melepaskan hormon endorfin(manfaat terbesar dalam berolahraga).

    Endorfin merupakan senyawa kimia yang menyebabkan rasa senang bagi semua orang yang melakukannya. Dengan berjalan kaki kamu juga lebih  berinteraksi dengan alam. Jalan kaki juga membuat kamu memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan menghabiskan waktu di alam. Berbeda dengan ketika melakukan olahraga lari di atas treadmill.

    Kebiasaan yang sering terjadi ialah ketika  berjalan kaki pastilah kamu berjalan  ke tempat yang cantik, seringkali kamu juga bisa berhenti dan menikmati pemandangan yang tersedia disana. Berdasarkan artikel di The New York Times, menyatakan bahwa jalan kaki di alam juga memberi manfaat positif bagi kesehatan mental. Tidak hanya itu, berjalan kaki selama 20-30 menit dapat memberikan efek menguatkan sistem imun seseorang. Berjalan kaki  ialah olahraga yang tepat untuk  dengan keluarga disela-sela kesibukan.

    Bukti yang telah terjadi ialah adanya indentifikasi dari 140 orang penderita PPOK berusia rata-rata 69 tahun. Kemudian mereka diacak dan dipisahkan  menjadi 2 group, yakni yang menjalani program berjalan kaki selama 8 minggu dan kelompok yang tidak menjalankan aktivitas olahraga.

    Peserta dalam kelompok yang menjalankan program melakukan sesi pelatihan 3 kali seminggu selama 8 minggu. Proses kejadian ini terjadi sekitar 30 hingga 45 menit. Hasil yang didapatkan menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif untuk meningkatkan kapasitas pernapasan dan kualitas hidup dibandingkan dengan yang  tidak melakukan sama sekali.(Rani)
     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Olahraga Jalan Kaki Bagus Untuk Gangguan Pernafasan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar