Daftar Isi
Semakin ke sini semakin banyak yang nanya
“kapan nikah?” Seolah-olah selama ini aku pacaran, jadi asyik gitu nanya nya kapan nikah.
Ah, di usia yang sebanyak ini, dan dengan tuntutan keilmuan yang sudah tertunaikan serta pekerjaan yang sudah menyamankan, apalagi yang bisa mengusik mulut-mulut orang di sekitar, kalau bukan masalah KAPAN NIKAH?
Kalau pertanyaan itu dihadiahkan kepada anak laki-laki mungkin akan lebih mudah menjawabnya, secara... keputusan untuk meminang itukan ada di tangan laki-laki. Sedangkan perempuan hanya memiliki hak untuk menerima atau menolaknya..
Nah, kan kasian kalo yang ditanya perempuan.
“kapan nikah?” Seolah-olah keputusan itu ada di tangannya, seolah-olah wanita bisa meminta dipinang oleh laki-laki yang ia inginkan... laksana Bunda Khadijah rahimakumullah...
Kuliah di jurusan hukum keluarga membuatku setidaknya paham seluk-beluk, hiruk-pikuk, serta asam-garam yang ada dalam sebuah pernikahan, kalau kata uninya aku, aku adalah orang yang mahir untuk teori-teorian pernikahan, ampe perceraian serta harta gono gini aku pakarnya dech,,,
Tapi, uni juga bilang aku adalah orang yang Takut dengan yang namanya Praktek bahkan aku orang yang paling gamang dengan Realita (Menjelang Kamu Datang Dalam Hidupku aja sich)
Biasanya aku akan mencari jawaban dari pertanyaan itu.
Nah, masalahnya dia nya ini siapa? Kan timbul pertanyaan lagi.
Jadi, sebaiknya para jomblo jangan ditanya dech kapan nikah, tapi dido’a in semoga segera menikah,, kan hati mereka jadi adem.
Karena sebenarnya mereka juga ingin, tetapi belum sampai jodoh dan kali aja masih kurang yang mendo’akan, banyaknya yang menanyakan, dibantu dong dengan mendoakan mereka, di sepertiga malam kita.
Sekalian belajar menjaga hati mereka yang sebenarnya juga sudah rindu namun masih belum saatnya.
(mewakili hati para jomblo)
Komentar