Daftar Isi
Foto: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin
Lancang Kuning, PEKANBARU - Pada Mei 2022, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,88 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,39. Inflasi Tahun Kalender (Januari - Mei) 2022 sebesar 3,38 persen dan inflasi Tahun Ke Tahun (Mei 2021 - Mei 2022) sebesar 4,51 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin mengatakan dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 0,73 persen, Kota Dumai sebesar 1,51 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,95 persen.
"Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sepuluh indeks kelompok pengeluaranpengeluaran. Di antaranya kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,70 persen, antara lain nasi dengan lauk," kata Misfaruddin di Pekanbaru, Jumat (3/6/2022).
Inflasi kelompok ini juga diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,16 persen, kelompok transportasi sebesar 1,12 persen. Lalu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,10 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,77 persen.
Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,25 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,20 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,11 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
"Sedangkan kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya," jelasnya.
Adapun komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Mei 2022, antara lain nasi dengan lauk, tarif angkutan udara, bawang merah, daging ayam ras. Lalu, bakso siap santap, ayam hidup, telur ayam ras, jeruk, ketimun, sabun deterjen bubuk/cair, bahan bakar rumah tangga, sate, buncis, kentang dan wortel.
"Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain minyak goreng, cabai merah, semen, jengkol dan cabai hijau," jelasnya.
Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,24 persen, diikuti oleh Kota Bukittinggi sebesar 1,55 persen dan Kota Dumai sebesar 1,51 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 0,05 persen.
"Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Riau berturut-turut yakni Dumai urutan ke-3, Tembilahan urutan ke-9 dan Pekanbaru urutan ke-19," jelasnya. (LK/MCR)
Komentar