100 Kasus Cacar Monyet di 11 Negara, WHO Gelar Rapat Darurat

Daftar Isi

    Foto: Jerman menganggap cacar monyet menjadi wabah terbesar di Eropa saat ini. (Foto: via REUTERS/CDC/BRIAN W.J. MAHY)

    Lancang Kuning -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi lebih dari 100 kasus cacar monyet di setidaknya 11 negara, terutama di Eropa, per Jumat (20/5).

    Jerman menganggap cacar monyet menjadi wabah terbesar di Eropa saat ini. Selain Jerman, 10 negara lainnya yang mencatat kasus cacar monyet yakni Belgia, Prancis, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.

    "Ini adalah wabah cacar monyet terbesar dan paling luas yang pernah terlihat di Eropa," kata layanan medis angkatan bersenjata Jerman, yang mendeteksi kasus pertamanya di negara itu pada Jumat.

    WHO pun segera menggelar pertemuan Penasihat Strategis dan Teknis tentang Bahaya Menular dengan Potensi Pandemi dan Epidemi (STAG-IH) demi membahas wabah cacar monyet ini.

    Komite WHO itu bertanggung jawab soal saran terkait risiko penyakit menular yang dapat menimbulkan ancaman kesehatan global.

    Meski begitu, komite WHO ini tidak memiliki kewenangan memutuskan apakah wabah harus dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, bentuk kewaspadaan tertinggi WHO, yang saat ini diterapkan pada pandemi Covid-19.

    "Tampaknya ada risiko rendah bagi masyarakat umum saat ini," kata seorang pejabat senior pemerintah Amerika Serikat.

    24 kasus cacar monyet baru tercatat di Spanyol. Kasus terbanyak terdapat di Madrid.

    Hal itu membuat pemerintah Madrid menutup seluruh tempat sauna yang diyakini terkait sebagian besar infeksi cacar monyet di kota itu.

    Dikutip Reuters, sebuah rumah sakit di Israel merawat pria 30 tahun yang menunjukkan gejala yang sama dengan cacar monyet. Pria itu diketahui baru tiba dari Eropa Barat.

    Pertama kali diidentifikasi pada monyet, penyakit ini biasanya menyebar melalui kontak dekat dan jarang. Wabah cacar monyet pertama menyebar di wilayah Afrika Barat.

    Namun, para ilmuwan tidak yakin wabah tersebut berkembang menjadi pandemi seperti Covid-19, mengingat virus monkeypox ini tidak menyebar semudah SARS-CoV-2.

    Namun, Perwakilan WHO di Eropa khawatir bahwa cacar monyet dapat meningkat di kawasan itu sewaktu-waktu ketika orang mulai kembali banyak berkumpul dan berpesta di musim panas ini.

    Tidak ada vaksin khusus untuk cacar monyet. Namun, vaksin yang selama ini digunakan untuk mencegah penyakit cacar umum disebut WHO dapat efektif 85 persen melawan cacar monyet.

    Kasus Eropa pertama dikonfirmasi pada 7 Mei terhadap seorang individu yang kembali ke Inggris dari Nigeria.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel 100 Kasus Cacar Monyet di 11 Negara, WHO Gelar Rapat Darurat
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar