Kemenag Pekanbaru dan Ponpes Baitul Taja Aksi Ekoteologi Tanam Pohon Buah Hingga Tebar Benih Ikan

Foto: Kemenag Pekanbaru dan Ponpes Baitul Penanaman pohon buah dan tebar benih ikan nila 

Lancang Kuning, PEKANBARU – Menjelang peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-80, Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru terus merealisasikan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan melalui Gerakan Ekoteologi.

Kegiatan yang memadukan semangat religius dan kepedulian alam ini dipusatkan di Pondok Pesantren Baitul Qur’an Riau, Kecamatan Rumbai Barat, pada Jumat pagi, (19/12/2025).

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya Ketua Umum Pengurus Pusat Majelis Pesantren Dakwah Indonesia (MPDI) KH. Ayi Abdul Rosyid, Lc., didampingi jajaran Sekretaris dan Bendahara Pusat. Turut hadir Ketua MPDI Riau KH. Hamdani Purba, perwakilan dari Pordasi, serta Bank Indonesia.

Kehadiran mereka disambut langsung oleh Pengasuh dan Pimpinan Pondok Pesantren Baitul Qur’an Riau, Buya Royansyah Fitrah dan KH. Irwan Said. 

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Pekanbaru yang diwakili oleh H. Suhardi HS selaku Kasubbag Tata Usaha sekaligus Ketua Panitia HAB ke-80 Tingkat Kota Pekanbaru, menyampaikan apresiasi mendalam.

Beliau menyampaikan ucapan selamat atas pembukaan The 2nd Santri Solidarity Games (SSG) 2025 yang diikuti oleh 430 santri dari berbagai negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Brunei.

"Kemenag berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan positif pesantren. Acara ini bukan sekadar perlombaan, tetapi juga bagian dari kampanye Ekoteologi Kemenag melalui  penanaman pohon buah dan penyebaran benih ikan," ujar Suhardi dalam pidatonya.

Kehadirannya dibersamai Kepala Seksi Pendidikan Madrasah H. Rialis, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren H. Zulfa Hendri, dan Panitia HAB Khairul Anwar, Yuslita serta Nurman Setiawan. 

Sebagai aksi nyata, Wakil Walikota Pekanbaru, H. Markarius Anwar, juga melakukan penanaman pohon buah sumbangan Kantor Kemenag Kota Pekanbaru dan penebaran benih ikan nila di lingkungan pesantren.

Langkah ini menjadi simbol integrasi nilai-nilai agama dengan tanggung jawab ekologis atau Ekoteologi guna menjaga kelestarian alam.

Selain aksi lingkungan, pembukaan SSG 2025 juga dimeriahkan dengan penampilan Horseback Archery (panahan berkuda) yang memukau penonton.

Bersamaan dengan itu, dilakukan peluncuran Sistem Terpadu Baitul Qur’an (TERBAIQ) Farm, sebuah sistem pertanian terintegrasi Integrated Farming System yang mendukung kemandirian pangan pesantren. (LK/Rls)