Daftar Isi
Foto: Ilustrasi. (Tribun)
Lancang Kuning, PEKANBARU - Sekitar satu bulan belakangan ini penyebaran kasus COVID-19 di berbagai daerah di Provinsi Riau terus melandai dan menunjukan perkembangan baik.
Sesuai data tim Satgas COVID-19 Riau, angka
penambahan kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Riau tetap di bawah angka 15 kasus per hari.
Seperti data awal November 2021 ini, penambahan kasus hanya tercatat sebanyak 5 kasus. Jauh menurun dari hari-hari sebelumnya.
Malandainya kasus COVID-19 ini, juga berdampak baik pada keterisian rumah sakit maupun ruang isolasi yang disediakan pemerintah di Riau. Saat ini untuk ruang isolasi mandiri yang disediakan sebelumnya juga tidak terisi dan rata-rata kosong penghuni. Seperti di Kota Pekanbaru yang hanya tinggal 1 lokasi saja dengan jumlah pasien yang hanya 7-9 pasien saja.
Beberapa hari sebelumnya, Riau juga sempat nihil dari angka kematian karena COVID-19. Data terkomfirmasi positif COVID-19 Riau secara keseluruhan juga mulai tidak menunjukan perkembangan begitu mengkhawatirkan. Yaitu, lebih kurang dua tahun pandemi COVID-19, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Riau berkisar sebanyak 128.093 kasus, Isolasi Mandiri 104 orang, rawat di Rumah Sakit 24 orang, sembuh 123.858 orang dan 4.107 meninggal dunia.
Perkembangan ini, juga menjadi kabar gembira bagi masyarakat Riau dan menimbulkan kembali semangat setelah sekian lama dihantui perasaan takut. Baik takut dari penularan hingga takut kehilangan mata pencarian akibat dampak dari COVID-19 yang selama ini sudah sangat menggagu pada perekonomian.
Seperti yang disampaikan Risma Sintya Warga Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru. Dikatakannya, jika informasi penyebaran COVID-19 di Riau terus melandai itu sedikit memberikan kelegaan pada dirinya. Terutama dalam menjalani aktivitas usaha yang selama ini kesulitan terdampak COVID-19.
"Saya berharap ke depan bisa terus menurun dan segera berakhir. Karena sudah tidak tahan lagi dan sudah terlalu lama COVID-19 ini membuat penderitaan. Baik pada kesehatan maupun pada perekonomian," katanya. Senin (1/10) lalu.
Selain itu, kata ibu dua anak pelaku usaha kedai kopi ini, mengaku sudah sempat bingung untuk memenuhi kebutuhan jika penyebaran COVID-19 tidak menurun. Termasuk pemberlakukan PPKM selama ini yang sangat berdampak pada usaha yang dilakoninya.
"Saat ini kami juga berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kelonggaran untuk kembali buka usaha. Meski masih waktu terbatas tapi sedikit membantu untuk mendapatkan penghasilan," ujarnya.
Terkait adanya adanya info jenis varian baru yang bisa mengancam kembali terjadi lonjakan COVID-19 atau gelombang ke 3. Ia mengaku pasrah dan menyatakan tidak sanggup dan berdoa jangan sampai terjadi lagi. Karena menurutnya, yang selama ini telah terjadi, sudah hampir membikin putus asa dan tidak tau lagi berbuat apa memenuhi kebutuhan keluarga.
"Janganlah, sudah cukup menderitanya. Kita selama ini sudah pasrah dan kita juga sudah mengikuti apapun aturannya agar bisa segera berakhir. Tak terbayang kalau ini terjadi kembali," tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir, menyampaikan, jika penurunan dan melandainya kasus terkomfirmasi positif COVID-19 di Riau tidak lepas dari kerja keras petugas serta kepatuhan masyarakat dengan prokes serta antusias melaksanakan vaksinasi .
"Kita berharap ini bisa dipertahankan dan terus ditingkatkan sampai COVID-19 betul betul segera berakhir di Riau," katanya.
Terkait gelombang 3 ini tambahnya, kuncinya ini juga kembali kepada kita semua. Terutama dalam pencegahan dan kewaspadaan yang lebih tinggi. Karena untuk tim Satgas COVID-19 Riau bersama seluruh stakeholder juga terus bekerja keras untuk antisipasi. Seperti penjagaan dan indetifikasi cepat melalui berbgai program. Termasuk dipintu masuk daerah yang terus dipantau dengan ketat dan maskimal.
"Saat ini kita juga terus meggesa vaksinasi, agar kekebalan komunal bisa segera diwujudkan. Karena vaksinasi ini juga merupakan. Langkah cepat untuk mengatasi penularan COVID-19,"
"Kita berharap, bagi masyarakat kita yang belum vaksinasi untuk segera melakukan vaksinasi. Tambah lagi vaksin kita saat ini sudah gampang didapatkan dan sudah tersedia rumah sakit, puskesmas dan pelayanan kesehatan lainya," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, jika untuk mengantisipasi gelombang tiga COVID-19 ini, ia juga sudah berkoordinasi dan meminta seluruh kepada dinas kesehatan dan rumah sakit di seluruh daerah agar selalu waspada. Hal itu diawali dari kasus yang ada untuk langsung melakukan tindakan seperti tracking dengan cepat. Sehingga pencegaan penularan bisa diatasi dengan maksimal.
"Jadi sekecil apapun peningkatan kasus itu harus menjadi perhatian. Dan ini juga sesuai yang disampaikan Presiden RI Jokowi sebelumnya," jelasnya.
Penanganan COVID-19 di Riau, imbuh Syamsuar, tidak lepas dari dukungan masyarakat untuk terus protokol kesehatan dimanapun berada. Artinya, meski kasus COVID-19 di Riau sudah melandai jangan sampai lengah. Karena turunnya kasus ini bukan berarti COVID-19 sudah berakhir. Maka itu tetap waspada," ujarnya. (Lk)
Komentar