Diapresiasi Dunia, RI Disebut Jadi Salah Satu Negara Terbaik Tangani COVID-19

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi. (DW)

     

    Lancang Kuning, JAKARTA - Penanganan COVID-19 di Indonesia disebut jadi salah satu yang terbaik di dunia karena berhasil menurunkan rasio positif lebih dari 50 persen dalam dua pekan. Penilaian John Hopkins University menyebut RI sebagaione of the best in the world dalam penanganan COVID-19.

    "Sebagai salah satu yang terbaik di dunia, karena mampu menurunkan kasus hingga di bawah 58 persen dalam kurun waktu 2 minggu," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi dalam pemaparannya, ditulis detikcom Minggu (19/9/2021).

    Kendati demikian, masyarakat diminta terus mewaspadai ancaman lonjakan kasus dan risiko masuknya varian virus baru. Di antaranya dengan mengikuti dan menyukseskan program vaksinasi, dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker.

    Terlebih ada ancaman gelombang ketigaCOVID-19 yang diprediksi akan datang di akhir Desember 2020. Meski tren kasus sudah menurun, ahli menilai risiko gelombang ketiga tetap perlu diwaspadai.

    "Karena sebelumnya saya selalu sampaikan potensi gelombang ketiga ada September, ini potensi gelombang ketiga mundur, tadinya Oktober, mundur lagi Desember," sebut pakar epidemiologi Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman dalam diskusi daring, Jumat (17/9/2021).

    Diharapkan tren perbaikan kasus tidak dimaknai dengan sikap abai protokol kesehatan. Pemerintah juga diminta menggencarkan testing dan tracing sebagai kunci penting pengendalian wabah. (LK)


    Artikel ini sudah ditayangkan detik.com dengan judul berita Diapresiasi Dunia, RI Disebut Jadi Salah Satu Negara Terbaik Tangani COVID-19

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Diapresiasi Dunia, RI Disebut Jadi Salah Satu Negara Terbaik Tangani COVID-19
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar