Negeri Islam Bergolak, 5 Bayi Terpanggang Hidup-hidup Diroket Amerika

Daftar Isi

    Foto: Serangan roket militer Amerika Serikat

     

     

    Lancang Kuning – Dunia berduka, tujuh anak kecil di Kota Kabul, Republik Islam Afghanistan menjadi tumbal aksi militer Amerika Serikat.

    Enam anak itu, tewas dalam kondisi jenazah yang menyedihkan. Tubuh mereka hangus terbakar jadi arang setelah kena ledakan roket yang dilepaskan militer Amerika Serikat melalui pesawat tanpa awak.

    Berdasarkan informasi yang didapatkan VIVA Militer, Senin 30 Agustus 2021, militer Amerika Serikat melancarkan serang roket secara brutal di beberapa titik di Kabul. 


    Serangan itu diklaim militer Amerika Serikat untuk membalas serangan bom bunuh diri kelompok teroris ISIS-K alias IS-K yang menewaskan 14 tentara Amerika Serikat di Bandar Udara Hamid Karzai, beberapa hari lalu.

    Tercatat lebih dari dua roket diluncurkan militer Amerika, dan total warga sipil yang tewas 10 orang, di mana 7 di antaranya adalah anak kecil.


    Yang lebih tragis lagi dari 7 anak itu, 5 di antaranya masih bayi dan balita. Berikut nama-nama korban tewas serangan roket Amerika di Kabul:

    Zemaray (40 tahun); Naseer (30 tahun); Zameer (20 tahun) ; Faisal (10 tahun); Farzad (10 tahun); Armin (4 tahun) ; Benyamin (3 tahun) ; Sumaya (2 tahun) ;Ayat (2 tahun) ; Malika (2 tahun).

    Perlu diketahui, IS-K merupakan musuh berat pasukan Taliban dan juga Amerika Serikat. Kelompok teroris ini pekan lalu melakukan serangan bom bunuh diri dengan target warga sipil yang akan eksodus melalui Bandara Kabul dan tentara Amerika. (LK)

     

    Artikel ini sudah ditayangkan viva.co.id dengan judul berita Negeri Islam Bergolak, 5 Bayi Terpanggang Hidup-hidup Diroket Amerika

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Negeri Islam Bergolak, 5 Bayi Terpanggang Hidup-hidup Diroket Amerika
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar