Daftar Isi
Foto: Salah satu lokasi banjir di Kuansing
LancangKuning. Com, KUANSING - Lebih dari 8.000 KK di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau terdampak banjir. Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti paling parah dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
Menurut Bupati Kuansing Mursini, puluhan KK sudah mengungsi setelah rumah mereka tidak bisa ditempati selama empat hari terakhir.
"Sudah ada yang memgungsi karena ketinggian air cukup tinggi," ujar Mursini usai rapat bersama Forkopimda di Ruang Multimedia Kantor Bupati, Rabu (7/11/2018) belum lama ini.
Banjir yang melanda Kuansing berasal dari luapan Sungai Kuantan ditambah banjir kiriman dari Sumatera Barat. Umumnya, pemukiman masyarakat berada di daerah aliran sungai.
Atas kondisi ini, Pemkab Kuansing menetapkan status darurat bencana terhitung sejak 3 November sampai 16 November mendatang. Keputusan itu diambil setelah adanya persetujuan Forkopimda.
Dengan status tersebut, Bupati Kuansing bisa menggunakan dana tak terduga yang bersumber dari APBD 2018. Menurut Sekda Dianto Mampanini, anggaran dana tak terduga di APBD 2018 senilai Rp1,1 Miliar.
"Dana ini akan kita gunakan untuk penanggulangan banjir. Mulai dari sembako, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya," ujar Dianto.
Lantas, kapan anggaran itu bisa digunakan? Menjawab hal ini, Dianto menyatakan pencairan tetap melalaui mekanisme dan peraturan yang ada.
"Salah satunya, ya kesepakatan bersama tadi. Semua pihak, baik pemerintah sendiri maupun Forkopimda sepakat menyatakan Kuansing darurat bencana," ujar Dianto.
Jika semua berkas sudah lengkap, lanjut dia, maka dana tersebut bisa diproses seperti pencairan dana lainnya.
Lambatnya uluran tangan dari Pemkab Kuansing mendapat kritikan dari berbagai elemen masyarakat. Menanggapi hal ini, Dianto menyatakan banjir melanda Kuansing disaat hari libur. Pihaknya pun sudah berupaya mengumpulkan Forkopimda sejak Senin.
"Alhamdulillah, hari ini kita semua sudah satu kata. Selanjutnya, kita akan menggunakan anggaran ini untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir," ucap Dianto. (*)
Sumber.Goriau
Komentar