Harga CPO Terdampak Kebijakan Lockdown Malaysia

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi Pelabuhan CPO Dumai

    Lancang Kuning, PEKANBARU - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pekan ini berada diangka 4.000 ringgit (RM) per ton. Ini merupakan imbas dari kebijakan Malaysia yang resmi menerapkan lockdown.

    "Kebijakan lockdown Malaysia ini memberikan tekanan bagi minyak nabati ini. Melansir data Refinitiv, pada Selasa (1/6/2021), harga CPO kontrak Agustus di Bursa Derivatif Malaysia pagi tadi jeblok 1,7 persen ke RM 3.852 per ton. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 20 April lalu," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja di Pekanbaru, Rabu (2/6/2021), dikutip dari media center Riau. 

    Ia menjelaskan, minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) hari ini naik lebih dari 2 persen, sementara Brent 1,4 persen. Minyak nabati seperti CPO banyak digunakan sebagai bahan baku biodiesel yang merupakan produk substitusi bahan bakar fosil.

    Menurutnya, ketika harga minyak naik, ada  kecenderungan harga minyak nabati juga ikut terangkat. 

    "Tetapi hari ini, CPO masih turun meski harga minyak mentah naik tajam. Pekan ini, harga CPO dibayar Rp11.021,80 per kg dan harga kernel Rp7.262,21 per kg," jelasnya. 

    Sedangkan, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau, periode 2-8 Juni 2021 atau selama sepekan ke depan ditetapkan dibayar seharga Rp2.527,97 per Kg. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Harga CPO Terdampak Kebijakan Lockdown Malaysia
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar