Teknik, Motif, Proses, Alat Dan Bahan Pembuatan Batik Tulis Klasik

LancangKuning - Teknik pembuatan batik klasik terdiri dari tiga macam, yang pertama ialah batik tulis. Teknik yang satu ini membutuhkan ketelitian, teknik dan kesabaran yang tinggi karena hamper semua proses dikerjakan secara manual menggunakan tangan dan tanpa mesin, hal ini yang membuat harga batik yang satu ini lumayan mahal ditambah dengan menggunakan kain sutra sudah pasti harganya akan jauh melambung tinggi.

Kedua Teknik batik cap  berbeda dengan batik cap pembuatan batik yang satu ini menggunakan cap stempel yang lumayan besar dengan diameter 20*20cm dengan bahan dasar alatnya terbuat dari tembaga.

Ketiga dengan teknik lukis, hal ini dilakukan dengan langsung membatik dengan cara melukis langsung pada kain putih.

Motif batik ada beberapa macam diantaranya,

1. Motif Pamor seling gendreh, motifnya melambangkan kewibawaan dan keperkasaan dari seorang raja, motifnya berbentuk parang yang rusak biasanya berukuran 5-7 cm dan kemiringan 45 derajat.
2. Motif semen sinom motifnya berbagai ragam hias dengan menggambarkan sinom yaitu rambut halus yang berada didahi.
3. Motif parang kemitir batik ini menggambarkan hidup itu terus bergerak atau berputar.
4. Motif semen ageng memiliki motif yang terdiri dari pohon hayat, tumbuhan, burung garuda dan meru sawah, memiliki arti seorang pemimpin yang baik, adil dan bebudu luhur selain itu juga mengayomi dan melindungi warga sekitar.
5. Motif makutha raja memilki motif mahkota seorang raja dan juga ada pola ceplok.
6. Motif kothak nitik kasatriyan dengan motif ragam hiam nitik yang setiap kotaknya itu berbeda.
7. Motif kothak gringsing jatayu bermotif burung jatayu didalam epos Ramayana yang mengagumi terciptanya kothak gingsing jatayu dan memiliki arti keperkasaan dan kepahlawanan.
8. Motif prabu anom yang bermotif segi delapan yang bergelombang dari bentuk elips dengan batasnya, isinya berupa garuda dan beberapa variasi perang, nitik dan semen.

Proses pembuatan batik ada beberapa langkahnya :

1. Pertama proses persiapan hal yang harus disediakan berupa kain putih bisa dengan lebar 110cm dan lebar 240cm sebelum digunakan usahakan sudah digarapkan memiliki arti mencuci, menganji dan menjemur, proses ini bisa memakan waktu berhari-hari.
2. Kedua design, menggambar motif dengan mengikuti pola yang sudah ada sebelumnya setelah desain selesai maka tinggal diberi warna satu persatu.
3. Ketiga pewarnaan, sehabis itu dicelupkan dengan bahan pewarna biru perlu berkali-kali pencelupan sampai hasil akhir tercapai, keistemewaan warna ini warna akan timbul setalah kain diberi warna dan dijemur.

Alat untuk pembuatan batik klasik ada beberapa yaitu :

1. Pertama ialah canting berguna untuk menuangkan lilin pada kain dengan berbagai motif tertentu atau kata lain sama seperti pensil yaitu media menulis, canting terdiri dari 3 bagian yaitu nyamplungan yaitu tempat menampung lilin panas, gagang berguna untuk pemegang dan terakhir tempat mengalirnya lilin panas disebut dengan carat.
2. Kedua ialah lilin berguna sebagai perintang warna yang ditempel pada kain sebagai pembentuk motif tertentu, bahan lilin bisa berbagai macam diantaranya damar, lilin tawon, paraffin, lilin mikro atau lemak binatang.
3. Ketiga kain mori berguna sebagai media tempat kita membantik, kain ini adalah kain tenun dari benang kapas yang melalui proses pemutihan, di Indonesia nama kain ini lebih dikenal dengan mori sedangkan di luar negeri disebut cambric.
4. Keempat zat  pewarna batik seperti namanya digunakan untuk member warna pada motif batik yang dibuat, zat pewarna bisa menggunakan warna alam atau sintetis dengan syarat harus bisa hanya bisa diwarnai pada saat dingin karena kalau dalam suhu panas akan melelehkan lilin, warna sintetis contohnya indigosol, naptol dan reaktif dingin dan zat alami memang terbuat dari zat alami tanpa bahan kimia bisa terbuat dari pohon pace, buah-buahan ataupun tumbuhan.
5. Terakhir kompor berguna untuk memanaskan lilin batik. (Romi)