Daftar Isi
LancangKuning - Unsur adalah suatu zat kimia yang hanya memiliki satu jenis atom dan tidak dapat dibagi lagi. Suatu unsur dapat bergabung dengan unsur lain untuk menciptakan senyawa.
Unsur terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu unsur alami, unsur buatan, unsur logam, unsur non logam, dan unsur semilogam.
Unsur Alami
Unsur alami adalah unsur yang murni tercipta dari alam tanpa adanya campur tangan manusia. Dari 118 unsur, 94 diantaranya adalah unsur alami. Contoh unsur alami adalah hidrogen dan helium, keduanya tercipta dari proses yang disebut Big Bang Nucleosynthesys pada 20 menit pertama munculnya alam semesta.
Unsur Buatan
Unsur buatan adalah unsur yang diciptakan oleh manusia, dengan cara menyatukan dua unsur yang lebih kecil dengan kecepatan yang sangat tinggi, tetapi kebanyakan unsur tersebut mudah hancur. Peneliti berusaha untuk membuat unsur baru tersebut bertahan lebih lama, dengan cara mempelajari pembentukan dan perubahan unsur tersebut.
Unsur Logam
Unsur logam adalah unsur yang memiliki ciri berikut yaitu berwujud padat pada suhu dan tekanan normal, dapat ditempa, penghantar panas dan listrik, mengkilap dan dapat ditempa. Beberapa unsur non logam dapat berubah menjadi unsur logam pada keadaan tertentu, seperti di suhu dan tekanan, dan beberapa unsur logam juga dapat berubah menjadi unsur non logam dalam keadaan tertentu, contohnya Natrium, berubah menjadi non logam pada tekanan dibawa 2 juta atmosfer.
Unsur Non logam
Unsur non logam adalah unsur yang memiliki karakteristik yang berlainan dengan unsur logam, yaitu tidak selalu berwujud padat, tidak dapat ditempa, penghantar panas dan listrik, dan tidak mengkilap. Beberapa unsur non logam dapat berubah menjadi unsur logam, contohnya Iodin, yang berubah menjadi unsur logam pada tekanan 40-170 atmosfer.
Jenis-jenis unsur Non logam
Berdasarkan karakteristik yang dimiliki, terdapat tiga jenis unsur non logam, yaitu non logam reaktif, semilogam, dan gas mulia.
Semilogam (Metalloid)
Unsur semilogam adalah unsur yang memiliki karakteristik antara unsur logam dan unsur non logam. Terdapat tujuh jenis unsur semilogam yaitu boron (B), silicon (Si), germanium (Ge), arsenic (As), antimony (Sb), tellurium (Te), dan astatin (At). Unsur semilogam terlihat seperti unsur logam, tetapi unsur semilogam tergolong rapuh dan tidak dapat menghantarkan panas dengan baik. Unsur semilogam umumnya memiliki sifat lemah.
Gas Mulia
Terdapat 6 jenis gas mulia yaitu, helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Unsur-unsur tersebut dinamai gas mulia karena memiliki sifat reaktivitas kimia yang sangat rendah. Keenam unsur tersebut memiliki karakteristik yang hampir mirip, semuanya tidak memiliki bau dan warna, dan tidak bisa terbakar.
Non logam Reaktif (Halogen)
Non logam reaktif adalah non logam yang memiliki kecenderungan yang tinggi untuk membentuk senyawa dengan unsur lain. Secara kimia, unsur non logam reaktif cenderung memiliki energy ionisasi tingkat sedang hingga tinggi, memiliki nilai elektronegatifitas, dan merupakan agen oksidasi yang kuat.
Sejarah Penemuan Unsur Non logam
Karbon, sulfur, dan antimony sudah dikenal sejak 10,000 tahun yang lalu. Penggunaan arang paling awal diketahui sekitar 3750 SM, orang-orang Mesir kuno dan bangsa Sumeria menggunakannya untuk mengurangi tembaga, seng, dan bijih timah dalam proses pembuatan perunggu.
Analisis kimiawi pertama dengan prosedur yang benar dilakukan pada abad ke-18 oleh Antoine Lavoisier. Lavoisier mendeskripsikan karbon sebagai elemen pada tahun 1789. Pada tahun 1766, Henry Cavendish membedakan hidrogen dari gas lain. Pada tahun 1808 Humphry Davy menemukan boron. Pada tahun 1868, Jansen dan Lockyer menemukan helium. Pada tahun 1886 flour in di isolasi oleh Moissan. Pada tahun 1894, argon ditemukan oleh Lord Rayleigh dan Ramsay, dalam periode 3 minggu, Rayleigh dan Ramsay menemukan krypton, neon, dan xenon. (syahdan)
Komentar