GAR-ITB: Fajroel Rachman Anggota Aktif, Ada di Grup WhatsApp

Daftar Isi

    Foto: Fadjroel Rachman disebut masih aktif dalam keanggotaan GAR-ITB, gerakan yang melaporkan Din Syamuddin ke KASN. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

     

    Lancang Kuning - Anggota Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR-ITB) Nelson Napitupulu menyatakan Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman aktif tergabung dalam keanggotaan GAR-ITB sampai saat ini.

    GAR-ITB merupakan organisasi yang melaporkan mantan Ketua Umum PP Muhamamdiyah Din Syamsuddin ke KASN terkait tuduhan pelanggaran kode etik dan kode etik perilaku ASN.

    "Ada, ada di WAG [WhatsApp Grup] GAR-ITB iya [tergabung]. Dia ada di WAG-nya. Obrolan orang di WA saja. Kalau dia ada waktu, ya dia merespons. Kalau ada diskusi isu-isu tentang radikalisme intoleransi kita hadirkan di situ," kata Nelson kepada CNNIndonesia.com, Minggu (14/2). 

    Nelson menyatakan keberadaan Fadjroel di GAR-ITB sebagai anggota biasa seperti alumni ITB lainnya. Ia mengatakan keaktifan Fadjroel di GAR- ITB hanya sekadar mengomentari terkait isu-isu terkini yang ramai diperbincangkan dalam WhatsApp Grup tersebut.

    "Ya di situ ya kadang komen, kadang enggak. Seperti biasa di WAG ya. Seperti WAG seperti ada materi ada isu yang di bahas, kadang dia komen, kadang enggak. Ya tidak semua dikomen pastinya," kata Nelson, dilansir LKC dari CNN Indonesia.com

    Nelson mengatakan pembentukan GAR ITB berawal dari obrolan para alumni ITB dan beberapa alumni kampus lain yang peduli terhadap isu radikalisme dan intoleransi.

    Ia mengatakan awalnya gerakan ini dinamakan Nusa Kinarya Rumah Indonesia atau NKRI. Sebab, kala itu masih banyak alumni-alumni dari universitas lain yang bergabung di dalamnya.

    Seiring waktu atau pada medio 2019, mereka membentuk GAR-ITB. Gerakan ini spesifik bagi alumni ITB yang konsen terhadap isu radikalisme dan intoleransi di kampus ITB kala itu.

    "Lalu karena ada persoalan intoleransi dan radikalisme di ITB kita tak enak dengan PT lain. Makanya kita mengelompok lah, yang alumni ITB saja. Kita bahas yang internal ITB. Maka dibuatlah itu, GAR ITB," kata dia.

    Nelson mengatakan kegiatan GAR ITB selama ini banyak menyoroti persoalan radikalisme dan intoleransi di kampus.

    Terkadang, mereka kerap menggelar kegiatan diskusi, baik secara daring maupun luring dengan mengundang narasumber dari BNPT dan pihak lain yang memiliki kapasitas untuk membahas mengenai isu tersebut.

    "Ya dari situ kemudian NKRI tetap berjalan, GAR tetap berjalan tapi spesifik ITB," kata Nelson.

    Terkait pelaporan Din, Nelson mengatakan pihaknya melaporkan Din ke KASN bukan karena dugaan tindakan radikalisme. Melainkan tindakannya yang tak sesuai dengan kode etik dan kode perilaku ASN.

    "Kita tak pernah melaporkan Pak Din Syamsuddin sebagai orang yang diduga radikal. Tidak ada. Yang kita laporkan adalah Pak Din Syamsuddin itu anggota MWA ITB. Dia berstatus sebagai ASN," kata Nelson. 

    Berdasarkan hasil penelusuran CNNIndonesia.com, tak ada nama Fadjroel Rachman dalam daftar 2075 orang alumni ITB yang mendukung laporan terhadap Din Syamsuddin dari GAR-ITB kepada KASN.

    CNNIndonesia.com sudah berusaha menghubungi Fadjroel Rahman untuk dimintai keterangannya terkait keterlibatannya di GAR-ITB. Namun, yang bersangkutan belum merespons hingga berita ini diturunkan. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel GAR-ITB: Fajroel Rachman Anggota Aktif, Ada di Grup WhatsApp
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar