Satu Tewas, Dua Terluka. 2 Kelompok Tani Bentrok di PT Kopkar Sontang

SEJUMLAH aparat keamanan berjaga-jaga di lokasi bentrokan berdarah di Desa Sontang, Rohul.

LANCANGKUNING.COM,PASIRPANGARAIAN- Satu orang dikabarkan tewas, dan dua lainnya mengalami luka-luka. Setelah terjadinya bentrokan bersenjata di PT Kopkar KM 41 Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Selasa siang (26/1/2021) sekitar pukul 14.30 WIB.

Bentrokan di PT Kopkar ini, melibatkan dua kelompok tani, pengurus lama dan pengurus baru perkebunan Kopkar.Kesaksian sejumlah saksi mata, pemicu bentrokan ini bermula dari penyerangan kelompok lama grup Purba sebanyak 30 orang terhadap pengurus baru kelompok Simanjuntak. Mereka bersenjata tajam seperti dodos sawit, parang, ketapel dan batu.

Menerima penyerangan ini, kelompok Simanjuntak melakukan perlawanan dengan bersenjatakan senapan angin. Seorang anggota kelompok Purba tertembak di bagian dahi sebelah kiri tembus ke belakang. Langsung tewas saat dievakuasi. Tubuhnya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara, Polda Riau untuk diautopsi.

Korban lain yang terluka adalah Warsito (42) terkena lemparan batu serta Fajar (40) terkena sabetan dodos. Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit Surya Insani Pasirpengaraian.

Kapolres Rokan Hulu AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat, melalui Kasat Reskrim Polres Rokan Hulu AKP Rainly L, membenarkan telah terjadi penyerangan di PT. Kopkar KM 41 Desa Sontang pada Selasa sore kemarin.

Selain membawa para korban ke rumah sakit, jelas AKP Rainly, 15 pria yang merupakan anggota kelompok Simanjuntak Cs diamankan ke Mapolsek Bonai Darussalam untuk dimintai keterangan.

Pasca bentrokan dua kelompok, personel TNI dari Koramil 10/Kunto Darussalam, dan puluhan personel Polres Rokan Hulu dan personel Polsek Bonai Darussalam berjaga di lokasi yang sudah dipasang police line atau garis polisi.

Pada Selasa malam sekira pukul 21.20 WIB, 15 pria yang merupakan anggota kelompok Simanjuntak Cs dibawa ke Mapolres Rokan Hulu untuk diambil keterangannya.

"Masih dalam pemeriksaan. 15 orang yang kita amankan masih diperiksa di Polres (Rokan Hulu)," jelas AKP Rainly, Rabu (27/1/2021) seperti dikutip dari riauterkini.com.

Bentrokan ini terjadi pasca keluarnya amar putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 59 PK/PDT/2020 Thn 2020, yakni konflik antara kelompok Reza Cs (kelompok Purba) dengan M. Nainggolan Cs (kelompok Simanjuntak).

Putusan MA dimenangkan oleh kelompok M. Nainggolan Cs. Secara kepengurusan, Kelompok Kebun Puskopkar sudah selesai, namun penetapan kepemilikan atau lahan belum jelas atau masih dalam proses.

Sebelumnya, kelompok Reza Cs atau kelompok Purba tidak ada yang beraktivitas di lahan Kelompok Kebun Puskopkar yang masih status quo, namun kelompok M. Nainggolan atau kelompok Simanjuntak tidak mau karena sesuai putusan MA.(rie)