Ini Tampang Si Jenggot Otak Fitnah Mayor TNI Tewas Divaksin Sinovac

Foto: Foto otak fitnah prajurit TNI. (Kodim 0817/Gresik)

Lancang Kuning – Pelaku penyebar fitnah terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) akhirnya diringkus pihak berwajib. Dia seorang pria warga Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Menurut Komandan Komando Distrik militer 0817/Gresik, Letnan Kolonel Inf Taufik Ismail, otak penyebar fitnah yang menyebut prajurit Kodim Gresik tewas usai divaksin Sinovac ternyata pria berinisial TS, usianya 41 tahun.

"Saat ini Polda Jatim dan Polres Gresik sudah mengamankan salah satu oknum yang terlibat dalam kasus penyebaran berita hoax dan tersangka adalah asli orang Gresik dan berdomisili di Kabupaten Gresik," kata Letkol Taufik dalam siaran resmi dilansir VIVA Militer, Rabu 20 Januari 2021.

TS membuat fitnah dan menyebarkannya dari bilik jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan Klas I Surabaya, Jawa Timur. TS mendapatkan foto Komandan Koramil Kebonmas, Mayor Kav Gatot Supriyono lalu mengeditnya dengan menambahkan kalimat yang menyebutkan, Mayor Gatot meninggal usai divaksin Sinovac.

Padahal, Mayor Gatot meninggal dunia tiga hari sebelum fitnah menyebar, beliau meninggal dunia bukan karena suntikan vaksin Sinovac. Tapi Danramil 0817/17 Kebomas tersebut menghembuskan napas terakhir di ruang perawatan RS Ibu Sina, Gresik. Almarhum meninggal dunia akibat terindikasi serangan jantung pada Jumat 14 Januari  2020.

Sementara dari foto yang disiarkan Kodim Gresik, terlihat jelas tampang dari TS, otak penyebar fitnah terhadap prajurit TNI. TS memiliki postur tubuh gempal, berkulit cokelat dan berjenggot tebal.

"Bahwa pada saat ini program vaksin COVID-19 adalah program pemerintah yang harus dilakukan karena vaksin tersebut bertujuan untuk mencegah penularan COVID-19 di Indonesia dan saya sendiri adalah orang nnomor dua yang disuntik vaksin di Provinsi Jawa Timur. Namun sampai saat ini kondisi saya tidak ada masalah dan baik-baik saja, oleh karena itu saya sampaikan lagi kepada masyarakat dan rekan media jangan takut dan jangan menyebarkan berita yang hoax terkait vaksin karena kedatangan vaksin saat ini bagi rakyat Indonesia sangat bermanfaat," kata Letkol Taufik, dilansir LKC dari Viva.co.id (LK)