Daftar Isi
Foto: Joe Biden akan dilantik menjadi Presiden AS di Gedung Capitol Foto: AP/Joe Raedle
Lancang Kuning, Washington - Komunitas umat muslim di Amerika Serikat menagih janji Presiden terpilih AS, Joe Biden. Biden di masa kampanye selalu berjanji akan mencabut larangan masuk untuk beberapa negara muslim.
Semenjak Biden terpilih menjadi presiden, beberapa organisasi muslim sudah meminta Biden untuk mewujudkan janjinya tersebut.
"Ada banyak alasan bagi Biden untuk mengakhiri larangan pada hari pertama masa kepresidenannya karena ini adalah sesuatu yang dia kampanyekan," kata Direktur Legislatif Nasional Emgage Action Iman Awad.
Komunitas muslim Amerika mengakui situasi politik di masa transisi pergantian Presiden Donald Trump ke Biden memiliki berbagai masalah, mulai dari pandemi virus Corona sampai penyerbuan Gedung Capitol oleh massa pendukung Trump. "Namun demikian, komunitas Muslim Amerika berharap bahwa Pemerintahan Biden akan memenuhi janji itu," ujarnya.
Upaya mereka menagih janji itu sepertinya akan terwujud di awal pemerintahan Joe Biden. Dari memo yang diperoleh dari Kepala Staf yang ditunjuk Biden, Ron Klain, Biden akan mencabut larangan masuk itu.
Dalam memo itu disebutkan, Joe Biden akan meneken beberapa perintah eksekutif di hari pertamanya menjadi presiden. Salah satunya adalah mencabut larangan masuk AS untuk beberapa negara muslim, dilansir VIVA.
Sebelumnya Presiden Donald Trump melarang warga dari beberapa negara muslim yang mayoritas berada di Afrika untuk masuk ke Amerika. Aturan tersebut dikeluarkan pada 27 Januari 2017. Kala itu, Gedung Putih mengumumkan ada tujuh negara mayoritas muslim yang dilarang masuk AS, yaitu Suriah, Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman.
Saat itu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang isinya menghentikan sementara masuknya para pengungsi selama 120 hari. Selain itu, untuk enam negara selain Suriah, dilakukan pelarangan masuk warganya selama 90 hari.
Ketika mencalonkan diri menjadi Presiden AS, Biden mengemukakan sejumlah janji pada umat muslim yang pada masa pemerintahan Donald Trump merasa terdiskriminasi.
Hal itu disampaikannya pada 21 Juli 2020 melalui Youtube surat kabar AS, The Hill. Biden berjanji, dirinya akan menandatangani undang-undang kejahatan rasial dan menunjuk staf muslim.
"Saya ingin bekerja dalam kemitraan dengan Anda untuk memastikan suara Anda termasuk dalam proses pengambilan keputusan saat kami bekerja untuk membangun kembali bangsa kita," kata Joe Biden dalam acara virtual yang diselenggarakan oleh Emgage Action, sebuah komunitas muslim (Political Action Committee/PAC) yang terbesar di AS.
Komentar