Daftar Isi
Foto: Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Lancang Kuning -- Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan fungsi dan tugas TNI saat ini mulai condong kembali seperti pada masa orde baru.
Saat itu, kata Gatot, TNI menjadi salah satu alat propaganda politik oleh pemerintah yang tengah berkuasa. Meski tak secara jelas menyatakan terkait dengan pemerintah saat ini, namun Gatot menilai melihat hal itu terjadi kembali di masa kini.
Baca Juga: Kapolri Naikkan Pangkat 46 Jenderal, Berikut Daftarnya
"Kalau kita melihat perkembangan situasi yang terjadi akhir-akhir ini ada warning, peringatan, bahwa TNI telah terlihat menjadi seperti pada tahun orde baru yang lalu," kata Gatot saat menjadi pembicara kunci dalam webinar yang digelar oleh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia, Jumat (4/12) malam, dilansir LKC dari CNN Indonesia.com
Baca Juga: Presiden Papua Barat Menjadi Rebutan, Empat Orang Ini Perang Klaim
Presidium KAMI ini menganggap ada usaha beberapa pihak yang menjadikan TNI sebagai kekuatan politik mereka.
"Ada usaha-usaha untuk menarik (TNI) menjadi kekuatan," kata dia.
Padahal, menurut Gatot, usaha itu yang justru membuat TNI yang kala itu masih diberi nama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) jatuh ke titik terendah.
"Inilah yang dulu menyebabkan ABRI jatuh pada titik paling rendah," kata dia.
Baca Juga: Update Covid-19 Riau, Positif 155, Sembuh 161 dan Meninggal 2 Orang
Menurut Gatot, oleh karena itu profesionalisme TNI ini perlu dijaga agar TNI tak kembali berada pada titik terendah. Namun, kata Gatot, menjaga profesionalisme yang dianut oleh TNI bukan hanya tanggung jawab anggota TNI. Profesionalisme ini juga harus dijaga oleh pihak eksternal di luar lembaga pertahanan negara ini.
"Menjaga profesionalisme TNI bukan tanggung jawab TNI saja tapi tanggung jawab seluruh komponen bangsa," kata dia. (LK)
Komentar