Riset UIN: Semua Parpol Mainkan Narasi Keagamaan di Medsos

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi media sosial. (LoboStudioHamburg/Pixabay)

    Lancang Kuning, JAKARTA - Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri (PPIM UIN) Jakarta menyatakan semua partai politik menggunakan narasi agama dalam menggaet suara pemilih di media sosial.

    "Politisasi narasi agama tidak hanya dilakukan oleh partai Islam tapi juga oleh hampir semua partai politik termasuk partai berhaluan nasionalis," tulis PPIM UIN Jakarta dalam penelitiannya, dikutip Selasa (17/11), dilansir LKC dari CNN Indonesia.com

    Riset ini mengambil data dari dua platform media sosial yaitu Twitter dan YouTube dalam rentang waktu 2009-2019. Data yang ada dianalisis melihat tren dan pola persebaran yang terjadi di media sosial secara kuantitatif maupun kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap beberapa tokoh.


    Politisasi narasi keagamaan, lanjut riset tersebut, pada kenyataannya memicu peningkatan paham konservatisme beragama di media sosial.

    Dalam paparan data, narasi keagamaan di platform media sosial Twitter cenderung didominasi oleh paham keagamaan konservatif sebesar 67,2 persen, lalu disusul paham moderat sebesar 22,2 persen, liberal (6,1 persen) dan Islamis (4,5 persen).

    Paham konservatif adalah aliran keagamaan yang menjadikan hadis, doktrin, tatanan sosial yang telah diwariskan nabi sebagai acuan utama tanpa perlu adanya kontekstualisasi. Sementara paham moderat merupakan aliran keagamaan yang menghindari bersikap berlebihan dalam beragama dan mengedepankan Islam sebagai realitas yang terus berkembang.

    "Bahkan, 'hashtag' atau tagar yang bersifat konservatif menjadi yang paling populer dibanding tagar lainnya," tulis hasil riset tersebut.

    Sementara itu, temuan segi geografis konservatisme agama mendominasi di pulau Jawa. Jakarta menjadi salah satu wilayah yang memiliki kontestasi paling sengit terkait narasi keagamaan antar paham yang berbeda, baik konservatisme, moderat hingga islamis.

    Paham moderat menduduki proporsi yang paling tinggi sebesar 67.11 persen di Jakarta. Disusul konservatif sebesar 60.39 persen dan Islamis (53.19 persen). Meski demikian, bila pandangan konservatif digabung dengan islamis melalui asumsi bahwa kedua paham itu memiliki banyak persamaan, maka posisi paham moderat terlihat cenderung lebih kecil seperti paham liberal (44.64 persen).

    "Pertarungan sengit narasi keagamaan antara paham keagamaan yang berbeda di Jakarta itu selain dipengaruhi faktor politik seperti pemilu 2014 dan 2019, kasus Ahok dan Pilkada Jakarta juga berpengaruh besar bagi pertarungan narasi keagamaan di Jakarta," tulis hasil riset tersebut.

    Tak hanya itu, riset itu juga menggambarkan tiga provinsi yang bukan basis utama partai Islam, turut memiliki narasi keagamaan yang berhaluan konservatif dan islamis yang tinggi di media sosial. Tiga daerah itu seperti DI Yogyakarta, Papua, dan Sumatera Utara.

    Narasi konservatif itu sering dimanfaatkan oleh partai-partai Islam di tiga wilayah ini untuk membidik suara dari segmentasi kelompok Islam melalui media sosial. Hasilnya terbukti bahwa PKS dan PAN memperoleh suara yang cukup signifikan di ketiga provinsi ini meskipun tidak setinggi partai nasionalis seperti PDIP.

    "Terlihat di ketiga provinsi, proporsi perolehan partai nasionalis cukup tinggi. Oleh karena itu, narasi agama konservatif dan Islamis sering digunakan untuk menggaet suara pemilih Islam bagi partai berhaluan Islam," tulis riset itu.

    Riset ini juga menunjukkan adanya perbedaan derajat 'indeks politik Islamis' antarpartai politik berhaluan Islam. Urutan tertinggi diduduki oleh PKS. Sementara urutan kedua dan ketiga diduduki oleh PPP dan PAN. Selanjutnya disusul Gerindra, PKB, Golkar, Demokrat, Hanura, Nasdem dan PDIP.

    Dari indeks itu terlihat bahwa Gerindra yang memiliki label sebagai partai nasionalis justru terlihat lebih islamis dibanding PKB yang basis pendukungnya memiliki latar belakang NU. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Riset UIN: Semua Parpol Mainkan Narasi Keagamaan di Medsos
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar