Perusahaan Antariksa Tuding SpaceX Bikin Kotor Luar Angkasa

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Pendiri dan Kepala Rocket Lab, Peter Beck, memperingatkan banyaknya objek di luar angkasa saat ini menyulitkan jalur untuk meluncurkan satelit baru.

    Mengutip CNN, Minggu (11/10), perusahaan Beck mulai mengalami efek kemacetan yang meningkat di luar angkasa. Menurutnya, hal ini terjadi karena konstelasi internet satelit milik SpaceX, Starlink.

    "Ini berdampak besar pada peluncuran. Rocket harus mencoba melintasi di antara konstelasi (satelit) ini," kata Beck.

    Persoalan ini muncul lantaran tak ada aturan soal lalu lintas di luar angkasa. Sementara perjanjian internasional yang terakhir disepakati belum diperbarui dalam lima dekade. Pada akhirnya, aturan itu diserahkan pada masing-masing perusahaan.

    Sementara Rocket Lab sendiri telah meluncurkan 55 satelit ke luar angkasa untuk berbagai tujuan penelitian dan komersial sejak 2018. Namun lalu lintas orbit berubah menjadi yang terburuk selama 12 bulan terakhir.

    Selama waktu itulah, SpaceX disebut dengan cepat membangun konstelasi Starlink hingga lebih dari 700 satelit untuk membantu jalur internet.

    Perusahaan milik Elon Musk itu berencana mengembangkan hingga 12 ribu sampai 40 ribu satelit, lima kali lipat dari total satelit yang diluncurkan dalam sejarah penerbangan luar angkasa di akhir 1950-an.

    Namun pihak SpaceX sendiri hingga saat ini belum memberi tanggapan soal padatnya lalu lintas luar angkasa ini.

    Beck mengaku frustasi dengan padatnya lalu lintas di luar angkasa karena berisiko terjadi tabrakan.

    Meski begitu, Beck mengatakan tak menentang rencana SpaceX atau konstelasi satelit lainnya secara umum. Menurutnya, peluncuran Starlink memberi manfaat besar karena membuat akses internet tersedia.

    Namun ia prihatin lalu lintas di luar angkasa ternyata berpengaruh pada kondisi bisnis perusahaan.

    "Ini perlombaan untuk mengorbit, tapi tidak ada pertimbangan untuk lingkungan," katanya. "Siapa pun yang meluncurkan sekarang harus benar-benar sadar akan tanggung jawab mereka," imbuh Beck.

    Rocket Lab sendiri belakangan melakukan investigasi internal terkait persoalan lalu lintas di luar angkasa.

    Di sisi lain, Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan pejabat militer telah mendesak pemerintah AS untuk menyerahkan tugas manajemen lalu lintas ke Departemen Perdagangan agar dapat membangun sistem pelacakan internasional yang komprehensif.

    Peringatan soal padatnya lalu lintas di luar angkasa telah diprediksi sejak lama.

    Pada 1978, ilmuwan NASA Donald Kessler pernah memperingatkan potensi bencana yang kemudian dikenal dengan 'Sindrom Kessler'. Ia menyebut bahwa ruang angkasa di atas bumi suatu hari bisa menjadi penuh sesak, tercemar banyak satelit aktif dan sisa eksplorasi ruang angka di masa lalu.

    Benda-benda itu juga bisa saling bertabrakan hingga menghantam satelit dan menabrak objek lain.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Perusahaan Antariksa Tuding SpaceX Bikin Kotor Luar Angkasa
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar