Daftar Isi
Foto: Deddy Corbuzier. (Repro Youtube Deddy Corbuzier)
Lancang Kuning – Deddy Corbuzier secara terang-terangan menyebut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil gila. Hal ini disampaikan Deddy bahkan lewat podcast dia berjudul RIDWAN KAMIL, ANDA GILA!! yang diunggah sekitar dua pekan lalu.
Tentu ada alasan Deddy berani menyebut Kang Emil, sapaannya gila. Deddy tak menyangka karena Kang Emil berani menjadi relawan uji vaksin COVID-19 beberapa waktu lalu.
"Kang Emil saya mau ngomong dulu kang, jangan tersinggung tapi. Kang, lo tuh gila," kata Deddy, dilansir dari Viva.co.id
"Mungkin," jawab Kang Emil tertawa.
Deddy tak menyangka kalau Kang Emil punya tekad begitu besae jadi relawan. Deddy kagum dan salut dengan keberanian Kang Emil mau uji klinis vaksin bernama Sinovac itu.
"Gue tuh begitu baca kang, gila beneran nih orang. Gue penasaran banget, i really need talk to this guys, i really need to talk to this him," kata Deddy.
Foto: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Lebih lanjut Deddy berterima kasih karena Kang Emil rela jauh-jauh dari Bandung ke Jakarta untuk menjadi bintang tamunya Deddy. Lagi-lagi mantan suami Kalina Ocktaranny itu menyebut Kang Emil gila.
"Terima Kasih banget sudah mau datang jauh-jauh dari Bandung," tutur kekasih Sabrina Chairunnisa itu.
"Tapi tetap gue mau ngomong lo gila. Ini vaksin, belum dicoba belum di uji, anda Gubernur, anda nyuntik," sambung Deddy.
"Disuntik, kalai Nyuntik kesannya narkoba," sahut Kang Emil tersenyum meralat omongan Deddy.
"Oh iya disuntik. Buat saya nih kang, cuma ada tiga pilihan, ini nekat, ini punya misi, atau goblok," kata Deddy memberi opsi kepada Kang Emil.
"Mungkin yang ketiga (goblok)," jawab Kang Emil diiringi gelak tawa keduanya.
Oleh sebab itu, Deddy menanyakan alasan Kang Emil mengapa berani menjadi relawan. Bahkan vaksin tersebut juga ramai jadi buah bibir yang dikatakan tidak jelas dan konspirasi.
"Jadi gini, apa sih ending dari COVID-19 kan. Endingnya manusianya punya imunitas. Nah imunitas itu hanya datang dari yang namanya vaksin. Kalau orang sakit dikasih obat, apa obatnya, dari China segala macam. Kalau orang sehat dikasih yang namanya vaksin. Secara logika, hanya itu," ungkap Kang Emil menjelaskan.
Kang Emil menuturkan bahwa vaksin memang belum ada namun yang ada hanya riset yang hampir selesai. Korea, Jerman, Rusia, adalah negara yang tengah meriset vaksin.
"Yang terdekat itu adalah Sinovac dari China. Kenapa? Karena memang kena COVID-19 duluan (disana). Maka pasti risetnya duluan. Kedua, mereka udah temenan dengan yang namanya biofarma. Maka kita pakai senjata yang ada (mengibaratkan dengan perang)," ujar Kang Emil. (LK)
Komentar