Oracle Jadi Pesaing Microsoft Beli TikTok di Amerika Serikat

Lancang Kuning - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan mendukung langkah perusahaan teknologi Oracle untuk membeli operasi TikTok di AS. Oracle adalah peserta baru dalam negosiasi pembelian TikTok milik perusahaan China, ByteDance Ltd.

Oracle, raksasa dalam bisnis perangkat lunak, telah melakukan diskusi awal dengan sejumlah investor minoritas ByteDance untuk membeli operasi TikTok di AS. Namun, belum diketahui secara detil sejauh mana pembicaraan tersebut.

Melansir Market Watch, Oracle memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Gedung Putih daripada kebanyakan pihak lain yang terlibat dalam penawaran terhadap TikTok. Misalnya, pendiri Oracle Larry Ellison mengadakan penggalangan dana di rumahnya untuk Trump yang akan maju kembali menjadi Capres AS. Sedangkan Chief Executive Oracle, Safra Catz juga diketahui bekerja di komite eksekutif untuk tim transisi Trump pada tahun 2016.

Trump menyatakan Oracle adalah perusahaan yang hebat. Dia yakin Oracle dapat menyelesaikan rencananya untuk membeli operasi TikTok di AS.

"Saya pikir Oracle adalah perusahaan yang hebat dan saya pikir pemiliknya adalah orang yang luar biasa," ujar Trump.

Melansir Financial Times, Oracle dikabarkan telah mengadakan pembicaraan awal dengan pemilik TikTok di Cina, ByteDance. Perusahaan itu disebut secara serius mempertimbangkan untuk membeli operasi TikTok di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Oracle juga bekerja dengan sekelompok investor AS yang sudah memiliki saham di ByteDance, termasuk General Atlantic dan Sequoia Capital untuk merealisasikan pembelian TikTok. 

Selain Oracle, Microsoft telah lebih awal berencana untuk membeli TikTok sejak awal Agustus 2020. Mereka juga telah mengadakan diskusi untuk mengeksplorasi pembelian aplikasi tersebut.

Microsoft juga secara serius mempertimbangkan tawaran untuk mengambil alih operasi global TikTok. Perusahaan yang berbasis di Washington itu mengklaim sangat tertarik untuk membeli TikTok di Eropa dan India, di mana aplikasi videonya telah dilarang.

Namun, ByteDance menentang penjualan aset apa pun selain yang ada di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.