Jembatan Ampera Palembang, Wisata Sejarah dan Paduan Keindahan Sungai Musi

Daftar Isi

    jembatan ampera palembang

    LancangKuning.Com, Jempatan Ampera merupakan salah satu icon pariwisata yang ada di kota Palembang. Jika Jakarta terkenal dengan tugu monas nya maka, Palembang dikenal dengan Jembatan Amperanya. Jembatan yang berada di tengah tengah kota menjadikan jembatan ini sebagai penghubung antara daerah seberang ilir dan seberang ulu, yang mana daerah ini terpisahkan oleg sebuah yang dikenal dengan sungai Musi. 

    Jembatan Ampera adalah icon yang sangat menarik di kota Palembang selain kuliner nya yang khas. Jembatan Ampera adalah khasnya kota Palembang. Jembatan Ampera dibangun pada bulan April tahun 1962. Yang jembatan ini dibangun setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Soekarno dengan biaya dari pampasan perang Jepang. 

    Sebelum bernama Jembatan Ampera, jembatan ini bernama Jembatan Bung Karno. Dikarenakan masyakarat ingin memberikan penghargaan kepada Bung Karno atas perjuangan beliau memperjuangkan keinginan masyakarat untuk menyatukan seberang ilir dan seberang ulu. Pada masa itu, jembatan Bung Karno adalah jembatan terpanjang di Asia Tenggara. 

    Pergantian nama jembatan Bung Karno ke jembatan Ampera terjadi pada saat adanya pergolakan politik di Indonesia pada tahun 1966. Kemudian nama jembatan berganti menjadi jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Dahulu jembatan Ampera dapat dikontrol naik turun. Namun seiring perkembangan dan padatnya aktivitas kota maka dianggap mengganggu arus lalu lintas darat sehingga tahun 1970 operasi naik turun dihentikan karena diperlukan sekitar 30 menit untuk mengangkat jembatan tersebut. 

    Sungai Musi dan Jembatan Ampera tidak bisa dipisahkan satu sama lain dari icon wisata kota Palembang. Sungai Musi yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera, dengan panjang mencapai 750 km dan lebar 500 m. Sungai ini membelah Provinsi Sumatera Selatan dari timur ke barat. Sungai ini memiliki delapan anak sungai yang besar, yaitu Sungai Komering, Sungai Leko, Sungai Rawas, Sungai Lakitan, Sungai Kelingi, Sungai Lematang, Sungai Semangus dan Sungai Ogan.

    Waktu yang tepat untuk menikmati keindahan Jembatan Ampera adalah saat malam har, karena saat malam hari jembatan ini selalu dihiasi dengan lampu-lampu yang indah kerlap kerlip warna warni dan sangat terang dan memancar ke segala arah. Arah sinar dari lampu yang memancar tidak hanya menyamping, namun juga menjulang ke atas langit. Pengunjung juga bisa melihat secara langsung rumah apung yang lebib dikenal dengan sebutan rumah sakit yang menjadi rumah khas palembang. (hyAzn)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Jembatan Ampera Palembang, Wisata Sejarah dan Paduan Keindahan Sungai Musi
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar