Daftar Isi
Foto: Asteroid mendekati Bumi. (Live Science)
Lancang Kuning – Asteroid seluas lapangan bola akan melewati Bumi di hari lahir Presiden Pertama Indonesia, Soekarno (Bung Karno). Adalah Asteroid 2002 NN4, berdasarkan data yang diperoleh dari Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, menyapa warga Bumi pada Sabtu, 6 Juni 2020 pukul 03.20 UTC atau pukul 10.44 WIB.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau |
Asteroid ini mengorbit Matahari setiap 300 hari dan rotasi pada sumbunya setiap 14,5 hari. Berdasarkan kecerahannya dan cara memantulkan cahaya, Asteroid 2002 NN4 diperkirakan berukuran 250 meter hingga 570 meter.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Melansir situs spacereference.org, menunjukkan asteroid tersebut akan berjarak sekitar 5 juta kilometer dari Bumi dengan kecepatan 11,15 kilometer per detik. Benda angkasa yang diklasifikasikan sebagai Aten-class Asteroids atau Asteroid Berpotensi Berbahaya karena diprediksi jarak dekatnya dengan Bumi (Near Earth Asteroid/NEA).
Baca Juga: Tak Ingin Seperti Prancis, Alasan RI Enggan Buka Sekolah
Asteroid 2002 NN4 memenuhi syarat sebagai "berpotensi berbahaya" lantaran orbitnya pernah memotong orbit Bumi pada jarak kurang dari 4,6 juta mil (7,5 juta km), atau 0,05 unit astronomi, jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari. Ukurannya pun sebanding dengan lapangan sepak bola.
Baca Juga: Viral Pria Bertato Kepulauan Indonesia Ikut Kerusuhan di AS, Siapa Dia?
Sebelumnya, ilmuwan menemukan asteroid dalam wujud berbeda karena berekor debu dan gas, seperti komet. Penemuan ini tertangkap Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) dengan menggunakan dua teleskop yang berada di Hawaii, Amerika Serikat (AS).
Setelah observasi lima tahun, ditemukan keganjilan pada asteroid yang dikenal sebagai 2019 LD2 pada Juni tahun lalu, dikutip dari The Register. Para ilmuwan meyakini asteroid dengan ekor debu dan gas itu, telah bertahan selama kurun waktu satu tahun.
Asteroid tersebut berada dalam kelompok Trojan, yaitu kelompok besar benda langit yang berbagi orbit dengan Planet Jupiter dan sama-sama mengelilingi Matahari.
"Kami percaya selama beberapa dekade bahwa asteroid Trojan harusnya memiliki es di bawah permukannya, namun belum ada buktinya hingga sekarang. ATLAS memperlhatkan prediksi itu kemungkinan benar," kata Alan Fitzsimmons dari Pusat Penelitian Astrofisika di Universitas Belfast Queen, dilansir dari Viva.co.id (LK)
Komentar