Berguru Sabar dan Menahan Amarah dari Kisah Nabi Dzulkifli

Daftar Isi


    Foto: Ilustrasi: Kisah Nabi Dzulkifli mengingatkan setiap calon pemimpin untuk sabar dan mampu menahan amarah. Apalagi setiap hendak memilih keputusan. (Foto: Diolah dari Istock)

    Lancang Kuning -- Kisah Nabi Dzulkifli AS tak banyak diceritakan di dalam Alquran. Nama Nabi Dzulkifli setidaknya disebut dua kali yakni dalam Surat Al-Anbiya' dan Sad. Salah satunya menekankan bahwa Nabi Dzulkifli termasuk dalam golongan orang-orang yang sabar, mengutip VivaNews.

    Kendati tak banyak dikisahkan dalam Alquran, namun Dzulkifli termasuk dalam 25 nabi dan rasul yang wajib diimani umat Islam. Dalam surat Al-Anbiya ayat 85-86 Allah berfirman, "(Ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh".

    Baca Juga: Gubernur Edy Rahmayadi Imbau Warga Doa Bersama Hadapi Corona

    Berdasarkan riwayat, Nabi Dzulkifli memiliki nama asli Basyar. Sementara Dzulkifli merupakan julukannya yang berarti, orang yang sanggup memegang amanah.

    Dzulkfili adalah putra Nabi Ayub yang selamat dari reruntuhan rumah Nabi Ayub. Ia dikenal sebagai pemuda yang taat beribadah. Bahkan disebut sampai melakukan salat 100 kali sehari.

    Baca Juga: Sehari Hanya Dapat 10 Ribu, Pak Gae Tetap Semangat Bekerja Penuhi Kebutuhan Keluarga

    Sikap sabar dan dermawan yang melekat pada Dzulkifli membuat dia disukai banyak orang.

    Dzulkifli tinggal di negeri Rom yang dipimpin oleh seorang Raja yang sudah tua. Sejumlah riwayat menyebut raja itu adalah Nabi Ilyasa.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Raja yang telah renta itu berencana mencari penerus takhta kerajaan. Setelah berunding dengan penasihat kerajaan, Raja pun menggelar sayembara guna mencari penggantinya. Seluruh masyarakat yang berminat diminta hadir di halaman istana.

    Nabi Dzulkifli yang mendengar sayembara itu tertarik dan bergabung dengan kerumunan orang di halaman besar tersebut.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Raja lalu mengumumkan sayembara mencari penerus takhta kerajaan dengan persyaratan berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan menahan diri dari sifat marah.

    Mendengar persyaratan itu, kerumunan pun terdiam. Tak ada yang berani menerima persyaratan tersebut.

    Lalu, Nabi Dzulkifli mengangkat tangan seraya berkata bahwa ia menyanggupi seluruh persyaratan itu. Sontak, semua warga terkejut dengan keberanian Dzulkifli lantaran ia masih sangat muda.

    Raja memastikan kesanggupan Dzulkifli untuk memimpin kerajaan. Setelah itu, Dzulkifli diangkat menjadi raja. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Berguru Sabar dan Menahan Amarah dari Kisah Nabi Dzulkifli
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar