Daftar Isi
Foto: Kadiskes meranti saat menjadi narasumber di seminar nasional yang ditaja PB HMI melalui aplikasi zoom
Lancang Kuning, MERANTI -- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) yang diketuai oleh Affandi Ismail, S.pd,.M.pd,.MA taja seminar nasional yang mengangkat tema Solusi Daerah Zona Hijau Tanpa PSBB Skala Nasional. Yang menghadirkan Pemateri seminar dr.H. Misri Hasanto, M.kes selaku kadis kesehatan kabupaten kepulauan meranti dan M. Chozin Amirullah, S.pi. MAIA yang merupakan staff khusus Gubernur DKI Jakarta.
Seminar dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Zoom yang diikuti ratusan peserta dengan dimoderatori oleh Sadam Dewana, S.pd.,M.pd.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Sembuh Makin Tinggi, Terdata 2.494 Sembuh dari 13.112 Orang
Membahas mengenai kebijakan strategi yang dilakukan selama pandemi covid 19 dimasing-masing daerah kabupaten kota dan provinsi juga memberikan solusi strategis negara terhadap dampak pemberlakuan PSBB. Baik dampak sosial maupun dampak ekonomi dan lainnya.
Foto: Istimewa
Dalam pemaparannya dokter misri menyampaikan manajemen resiko wilayah dan implementasi zona hijau didaerah wilayah kerjanya yakni kabupaten kepulauan meranti.
Baca Juga: Pelalawan Cerdas Program Unggulan untuk Membangun SDM
"Sebagai daerah yang dikelilingi zona merah kita bersyukur Alhamdulillah berkat izin Allah swt dan kerjasama dari semua pihak baik instansi vertikal pemerintahan maupun masyarakat umum bahu-membahu menjalankan protokoler kesehatan yang sudah dihimbaukan. Kita juga mendapat apresiasi dan pengakuan dari prof. Dr. Bukhari, P.hd Ahli epidimologi Internasional. Yang membuat kita semakin semangat mengupayakan segala kekuatan untuk melawan covid 19," terang Kadiskes Meranti usai mengisi seminar.
Dirinya juga menyampaikan tentang penanganan dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi corona ini. Menurutnya salah satu contoh tentang dampak sosial dan ekonomi adalah pembagian sembako.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
"Jangan sampai pembagian sembako yang dilaksanakan menimbulkan dampak negatif baru bagi masyatakat. Harusnya bantuan sembako yang diberikan menjadikan alternatif solusi dari masalah masyarakat bukan timbul masalah baru. Oleh karenanya petugas pembagi sembako harus teliti cermat dan tepat sasaran. Begitu juga bagi penerima harus jujur dengan kondisi yang dialaminya. Jika memang tidak membutuhkan alangkah baiknya bisa dibagikan kepada yang lebih membutuhkan," imbuhnya.
Seminar Nasional ini merupakan ide kreatif dari anak meranti yang juga pernah menjadi pengurus PB HMI dan pendiri HMI meranti yakni Sadam Dewana S.Pd. MPd.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Saddam berharap Semoga dengan langkah kecil PB HMI melakukan seminar yang diikuti oleh kader HMI lainnya dari sabang sampai merauke bisa menjadi pemicu ide kreatif diderahnya masing-masing dalam penanganan virus corona. Dan menjadi solusi alternatif dalam membuat kebijakan strategi dalam segala lini bidang. (LK/Adv)
Komentar