Perdana Menteri Rusia Positif COVID-19

Daftar Isi

     

    Foto: ReutersDiagnosis Perdana Menteri Rusia dilakukan melalui konferensi video yang ditayangkan di televisi. (BBC Indonesia)


    Lancang Kuning, RUSIA - Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, dirawat di rumah sakit setelah didiagnosa mengidap Covid-19.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Hasil tes Mishustin keluar pada saat yang sama ketika Rusia mencatat rekor harian 7.099 kasus, sehingga total kasus mencapai lebih dari 100.000.

    Mishustin menempati jabatan sebagai perdana menteri pada Januari lalu dan secara aktif terlibat dalam penanganan epidemi di Rusia.
     

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Stasiun televisi Rusia menayangkan saat ia memberi tahu Presiden Vladimir Putin tentang diagnosisnya.

    "Saya baru tahu bahwa tes virus corona yang saya ambil hasilnya positif," kata perdana menteri kepada Putin dalam percakapan video, melansir dari Viva.

    Mishustin menyarankan Wakil Perdana Menteri Pertama, Andrei Belousov, menggantikannya dan Putin setuju. Mishustin sekarang akan melakukan isolasi diri.
     

    Baca Juga: Rumah Yatim Riau Dukung Puluhan Anak Yatim Melalui Beasiswa Dhuafa

    "Apa yang terjadi pada Anda bisa terjadi pada siapa saja, dan saya selalu mengatakan ini," kata Putin kepadanya.
     

    Baca Juga: Kadinkes Meranti dan Ketua DMI Kunjungi Kediaman Khalifah Kyai M Mustafa

    "Anda orang yang sangat aktif. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas pekerjaan yang telah Anda lakukan sejauh ini."

    Mikhail Mishustin adalah politisi senior Rusia pertama yang jatuh sakit karena virus corona.

    Dia tampak kelelahan ketika memberi tahu Presiden Putin, melalui percakapan video, bahwa hasil tesnya positif dan ia mendelegasikan tanggung jawabnya untuk melakukan isolasi diri.

    Putin mengatakan bahwa itu menunjukkan bahwa virus tidak mendiskriminasi. Dia mengatakan kepada perdana menteri untuk meneleponnya ketika dia sampai di rumah sakit.

    Mishustin sendiri menggunakan kesempatan itu untuk mendesak semua warga Rusia untuk menganggap serius virus corona dan tinggal di rumah selama masa libur 11 hari pada bulan Mei.

    Pejabat Rusia khawatir cuaca yang lebih hangat akan membuat warga bergegas ke bepergian seperti biasa.

    Jadi, Moskow meningkatkan jumlah patroli polisi dalam beberapa hari mendatang, untuk memastikan orang-orang mengikuti aturan lockdown yang ketat.

    Meskipun ada peningkatan kasus yang tajam, pusat penanganan virus corona di Moskow mengatakan kini 1.073 orang di Rusia telah meninggal karena virus corona, jumlah yang relatif rendah untuk ukuran Rusia.

    Juru bicara kepresidenan, Dmitry Peskov, mengatakan reaksi Rusia terhadap pandemi ini memungkinkannya menghindari "skenario Italia".

    Tetapi Presiden Putin memperingatkan pada pekan ini bahwa Rusia tidak memiliki alat pelindung diri yang cukup untuk petugas kesehatan dan petugas medis. Petugas kesehatan juga telah mengeluhkan kurangnya alat pelindung diri.

    Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, meyakini banyak dari warga yang tinggal di ibu kota Rusia tidak memandang pandemi ini dengan serius.

    Dia mengatakan telah melihat banyak orang yang melanggar aturan pembatasan dan memperkirakan kotanya baru seperempat jalan melalui krisis.

    "Jika segala sesuatunya menjadi lebih baik, tentu saja kita akan mengurangi aturan pembatasan. Tetapi sampai itu terjadi, Anda harus berani dan sabar. Ini sangat penting bagi Anda dan kesehatan Anda," katanya. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Perdana Menteri Rusia Positif COVID-19
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar