Situasi Pandemik Covid-19, 102 Napi Rutan Rengat Inhu Dibebaskan

Foto: 102 Napi Rutan Rengat Inhu Dibebaskan

Lancang Kuning, INHU - Hingga saat ini. Ratusan lebih narapidana (Napi) binaan Rutan Kelas II B Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu dibebaskan dengan cara memberikan asimilasi terintegrasi. Dibebaskan dari hukuman itu dalam rangka pemutusan penularan corona virus disease (Covid-19).

"Totalnya 102 yang kita berikan asimilasi, lalu untuk CB ada 4 orang dan PB sebanyak 2 orang," kata kepala Rutan Rengat, Fauzy Harahap, Senin (13/4).

Kata Fauzi, pembebasan masal yang dimulai sejak 1 April lalu itu berpedoman pada surat keputusan Menkumham RI nomor 10 dan Kemenhumham nomor M.hh-19.pk.01.04.04 tahun 2020 dalam rangka pencegahan penyebaran Virus Corona.

Hal ini tidak bertentangan dengan PP 99 tahun 2012 tentang syarat dan tata cara pelaksanaan hak warga binaan dan pemasyarakatan.

Fauzi berharap, Napi yang bebas assimilasi integrasi harus mengikuti himbauan Pemerintah tentang protap pemutusan penularan Corona.

"Jangan nanti setelah dibebaskan justru mereka malah terpapar COVID-19, ini yang kita tidak menginginkan," pesan Harahap.

Lanjut Fauzi saat ini pihaknya juga masih tengah mengupayakan 25 warga binaannya agar dapat bebas asimilasi dan tengah diajukan ke Kemenkumham  mengingat 1/2 masa pidana jatuh pada bulan april ini "setelah masa 1/2 masa pidana jatuh, dan tidak ada halangan maka kita akan berikan bebas asimilasi kembali ," tuturnya.

Kendati demikian, para narapidana tadi tetap akan diawasi oleh balai lapas Pekanbaru untuk pengawasan dan pembimbingan.

Pasca ratusan Napi bebas assimilasi integrasi, kata Fauzy, jumlah Napi dan tahanan di 27 kamar Rutan Rengat saat ini mencapai 503 jiwa. (dan)