Daftar Isi
Lancang Kuning - Pernahkah teman – teman mengikuti kegiatan pariwisata? Ke daerah manakah teman – teman melakukan kegiatan itu? Dan bersama siapa kah kalian melakukan pariwisata tersebut? Hal tersebut tidak perlu teman – teman jawab secara tertulis, cukup jawab dengan perkataan saja ya. Berwisata adalah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan.
Kadang, seseorang melakukan wisata dengan tujuan untuk menghilangkan kebosanan, atau bahkan sebagai penghibur dikala kesedihan. Ketika seseorang merasa sedih, ia akan menemukan banyak cara untuk kembali membaikkan suasana hatinya, cara tersebut tergantung dengan pribadi kita masing – masing.
Baca juga : Tempat Wisata di Riau
Ada banyak cara yang dapat dilakukan, mulai dari mendengarkan musik, membaca buku atau novel, komik atau bahkan pergi wisata ke suatu tempat. Biasanya orang – orang yang hobi berwisata adalah mereka yang berjiwa travelling.
Tapi tak jarang para wisatawan itu adalah orang awam yang mencoba melakukan hal baru dalam hidupnya, seperti berkunjung untuk mengetahui kebiasaan dan kebudayaan suku di daerah – daerah kecil seperti pedesaan, atau menikmati keindahan alam disuatu daerah. Di tengah kesibukan bekerja, seseorang pun membutuhkan sebuah penyegar pandangan yang indah, dan enak dipandang.
Banyak orang menginginkan untuk berkunjung ke daerah yang segar, yang memiliki kesejukan udara, yang jauh dari kata “macet” serta jauh dari kebisingan orang – orang. Ada beberapa tempat favorit yang cocok dikunjungi untuk berwisata, misalnya daerah pegunungan dan daerah laut. Wah, terbayang sudah keindahan dunia ini, ciptaan Tuhan.
Semoga itu tak menjadi pengurang rasa syukur kita kepada Tuhan atas segala karunia –Nya. Kita hanya perlu menjaga dan menikmati hasil ciptaan-Nya yang sedemikian indah. Setiap orang memiliki standar kebahagiaan yang berbeda- beda, ada yang bisa bahagia dengan melihat deburan ombak, semilir angina pantai.
Dan ada pula yang bahagia hanya dengan melihat keindahan bumi dari atas puncak gunung tertinggi. Kita memiliki cara masing – masing untuk bahagia. Teman – teman lebih suka berkunjung ke gunung atau ke pantai? Jika saya, suka dua – duanya.
Baca juga : Perbedaan Asam, Basa dan Garam
Tapi jika di dunia ini kita tidak dibolehkan memilih kedua – duanya, maka saya akan memilih pantai. Pantai itu indah. Gunung juga indah, bagi saya mendaki gunung juga memiliki keistimewaan luar biasa. Merasakan lelahnya mendaki, hingga kaki pegal. Tapi semua itu terbayar saat kita tiba di puncak gunung.
Tapi harus lelah lagi, saat turun gunung. Saya belum pernah ke gunung, jadi saya tidak tahu bagaimana capeknya mendaki gunung, hanya mendengar cerita orang lain. Oke back to topic. Pada artikel ini kita akan membahas dampak positif serta negatif dari pariwisata untuk lingkungan. Langsung saja, berikut adalah dampak positifnya :
1. Melestarikan daerah tersebut
Daerah yang segar, bersih dan menenangkan harus tetap dijaga. Jangan sampai semua hal itu hilang. Dengan adanya minat pengunjung untuk berwisata ke suatu daerah, maka otomatis kebersihan dan kelestarian lingkungan tersebut akan ikut terjaga, karena akan ada pihak yang mengelolanya.
- Kebersihan lingkungan lebih terjaga
- Menyembuhkan mental seseorang
Seseorang yang sempat terguncang jiwanya, cenderung membutuhkann ketenangan. Ia butuh waktu dan ruang untuk dapat memahami dan mencoba menerima hal baru yang ada di hidupnya. Ia membutuhkan waktu untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri, meski cara ini bukan merupakan cara yang seratus persen dapat menyembuhkan mental seseorang tapi hal ini perlu dicoba.
Adapun dampak negatif dari pariwisata bagi lingkungan yaitu :
2. Dapat menimbulkan kerusakan
Sebenarnya ini hal sederhana yang tidak seratus persen pasti terjadi, kerusakan yang terjadi dapat diakibatkan oleh terlalu banyak pengunjung yang keluar – masuk sebuah tempat wisata. Entah itu kerusakan perlatan atau kerusakan lingkungan daerah itu sendiri, karena masyarakat atau pengunjung yang kurang menjaga kebersihan.
Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
3.Penebangan hutan
Tak jarang, tempat wisata di Indonesia ini berlokasi di daerah yang teduh, misalnya seperti daerah pepohonan yang semula lebat. Karena ingin dibangun menjadi sebuah tempat wisata maka suatu pihak tak segan untuk menebang pohon agar bisa membangun sebuah tempat wisata.
Saya rasa cukup artikel hari ini, semoga teman – teman mendapatkan manfaat setelah membacanya, dan maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Sekian.(Rita)
sumber: https://edipurwanto.com/apa-saja-dampak-negatif-pariwisata-pada-aspek-sosial.html
Komentar