Prinsip Pengolahan Citra Satelit

LancangKuning.com - Citra adalah istilah lain yang digunakan untuk gambar, dimana citra merupakan suatu informasi yang berbentuk visual. Suatu citra bisa didapatkan dengan menangkap kekuatan dari sinar yang dipantulkan oleh suatu objek. Apabila sumber cahaya sudah menyinari objek, maka objek tersebut akan memantulkan kembali sebagian dari cahaya tersebut.

Pantulan tersebut kemudian ditangkap oleh alat-alat pengindera optik, contohnya mata manusia, scanner dan lain sebagainya. Bayangan dari objek tersebut selanjutnya bisa terekam sesuai dengan intensitas pantulan cahaya. Apabila alat optik tersebut merekam pantulan cahaya maka disebut dengan mesin digital, contohnya yaitu kamera digital, selanjutnya citra yang dikeluarkan merupakan citra digital.

Penjelasan dari Citra Digital yaitu suatu representasi dari suatu citra yang dua dimensi sebagai suatu gabungan dari nilai digital yang biasanya disebut dengan elemen gambar. Piksel merupakan suatu elemen terkecil yang bisa membangun citra dan memilki nilai yang bisa mewakili suatu kecerahan dari sebuah warna yang terletak di sebuah titik tertentu. Pada umumnya suatu citra digital memiliki bentuk suatu persegi panjang bahkan bisa juga berbentuk bujur sangkar.

Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

Setiap piksel mempunyai koordinat dimana koordinat tersebut terletak sesuai dengan posisinya dalam citra. Koordinat tersebut biasanya sering dikatakan dalam suatu bilangan bulat positif, dimana bilangan tersebut bisa dimulai dari 0 atau bisa juga dimulai dari 1. Setiap piksel juga mempunyai nilai yang seperti angka digital dimana angka tersebut bisa menjelaskan tentang informasi dimana informasi tersebut sudah diwakili oleh piksel.

Pengolahan citra yaitu suatu proses yang bisa mengelola suatu input yaitu citra. Output nya bisa berbentuk citra atau berbentuk sekumpulan karakteristik yang bisa berhubungan dengan citra. Istilah dari pengelolaan citra digital bisa didefinisikan sebagai suatu pemrosesan dari citra dua dimensi dimana pemrosesan tersebut dilakukan dengan menggunakan komputer.

Fungsi dari Pengolahan Citra yaitu:

 1. Dimanfaatkan untuk suatu proses yang memperbaiki suatu kualitas dari citra supaya dengan mudah untuk di interpretasi oleh manusia dan di interpretasi oleh komputer. 

2. Dimanfaatkan untuk suatu Teknik pengelolaan citra dimana caranya yaitu mentrasformasikan citra menjadi suatu citra yang lain.

Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Kategorinya yaitu:

 1. Kategori rendah memasukkan suatu operasi-operasi yang sederhana misalnya yaitu pra-pengolahan dimana citra digunakan untuk mengurangi derau, pengaturan terhadap kontras, dan lain sebagainya.

  2. Pengolahan kategori menengah memasukkan operasi-operasi misalnya yaitu klasifikasi citra. Dimana proses dari pengolahan suatu citra menengah ini menggunakan input yang bisa berbentuk citra dan output nya berbentuk suatu atribut citra.

  3. Pengolahan kategori tinggi bisa menghasilkan suatu objek-objek dimana objek tersebut dikenal menjadi lebih bermanfaat, berhubungan dengan suatu aplikasi, serta melakukan terhadap fungsi-fungsi kognitif yang diasosiasikan dengan vision.

Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

Beberapa prinsip dalam Resolusi PBB No. 41/46 tentang pengindraan jauh yang mendapat perhatian khusus yakni:

a. Prinsip ke II, menyatakan bahwa aktivitas pengindraan jauh harus membawa manfaat bagi kepentingan semua negara, tidak terlepas dari segi ekonomi, sosial dan ilmu pengetahuan serta perkembangan teknologi dan member perhatian khusus bagi kebutuhan dari negara-negara berkembang.

b. Prinsip IV, ditekankan legitimasi hak dan perhatian pada suatu negara, karenanya hak negara yang ter indera dijamin dengan resolusi ini.

c. Prinsip XI diperhatikan kepentingan negara ter indera terutama menyangkut data primer dan proses data dalam wilayah tanpa dasar diskriminasi dan harga yang layak.

d. Prinsip V,memperkuat ketetapan dari Space Treaty Article IX tentang pengindraan jauh harus dapat memberikan perlindungan pada sumber daya alam. Dalam prinsip V, dikatakan bahwa negara-negara dalam melakukan aktivitas pengindraan jauh harus mengajukan kerja sama internasional dalam setiap aktivitas ini. Untuk itu negara-negara harus dapat bersedia untuk negara lain mengambil kesempatan ikut serta dalam bagian ini. Partisipasi adalah sesuatu hal yang mendasar agar bisa mencapai suatu hasil yang sangat memuaskan.(Indah)