Ular Tangga Edukasi, Cara Pengenalan Penggunaan Obat Ala Puskesmas Kuraitaji

Lancangkuning.com - Puskesmas Kuraitaji, Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman punya cara tersendiri dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara penggunaan obat. Puskesmas Kuraitaji mengajak kader posyandu serta masyarakat di Kecamatan Pariaman Selatan untuk bermain ular tangga edukasi.

" Permainan ular tangga ini bukanlah seperti ular tangga biasa, permainan ini merupakan media edukasi untuk masyarakat seputar obat ", ungkap Apoteker Puskesmas Kuraitaji, Helen Widaya kepada Media Center Kota Pariaman, Senin (2/3).

Helen menjelaskan, media ini awalnya terinspirasi dari alat yang dibuat oleh apoteker di daerah lain Sejawat Shanti sesama MAoC, yang kemudian dimodifikasi kembali sesuai dengan hal-hal dasar yang perlu dipahami oleh kader posyandu serta masyarakat.

" Ular tangga tersebut terdiri dari 50 kolom, dimana tiap kolomnya ada kata-kata terkait farmasi ", ujarnya.

" Siapa saja yang berdiri di nomor tersebut sesuai dadu yang dijatuhkan, peserta harus menjelaskan sejauh mana pengetahuannya seputar obat tersebut. Nah, bila jawabannya belum tepat, maka tim apoteker lah yang akan menjelaskan.

" Pastinya siapa yang duluan sampai di puncak permainan ular tangga tersebut, maka ia harus menyorakkan kata-kata "Puskesmas Kurai Taji Terbaik ", terangnya.

Lebih lanjut, Helen juga mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kejenuhan dalam melakukan penyuluhan kesehatan dan pengenalan obat kepada masyarakat.

" Daripada penyuluhan yang terkesan membosankan, kami membuat inisiatif permainan yang membuat suasana ceria dan mudah dipahami ", kata dia.

Helen berharap edukasi tentang pengenalan obat tersebut sampai kepada masyarakat sehingga keberadaan apoteker bagi masyarakat semakin dirasakan manfaatnya.

Helen Widaya merupakan Apoteker berprestasi di Puskesmas Kuraitaji. Ia pernah dilantik sebagai apoteker master agent of change oleh Kementerian Kesehatan di Yogyakarta tahun 2019 mewakili Prov Sumbar se indonesia. Helen juga telah mengukir prestasi, salahsatunya menjadi kontributor dalam Juknis Standar Pelayanan Kefarmasian yang diterbitkan oleh Kemenkes RI. (erwin)