Teori dan Peran Etika Periklanan

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Menurut Dewan Periklanan Indonesia periklanan adalah sesua proses yang meliputi perencanaan, implementasi, pemantauan, umpan balik, dan pemahaman tentiang suatu produk atau komunikasi merk.

    Periklanan adalah komponen penting dari strategi pemasaran suatu produk yang dihasilkan oleh organisasi atau perusahaan. Tujuan dari periklanan pada dasarnya adalah untuk menjual dan mempromosikan sesuatu seperti produk, layanan atau ide-ide kreatif lainnya.

    Bagi suatu organisasi atau perusahaan, iklan merupakan bagian dari kegiatan pemasaran yang diyakini dapat meningkatkan penjualan produk. Setiap pemasar atau pengiklan akan menggunakan strategi mereka masing-masing yang menurut mereka paling efektif dan menjual demi meningkatkan angka penjualan produk, mendatangkan keuntungan lebih besar, dan bisa menjadi yang terbaik daripada para pesaing mereka.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    Namun, harus dipahami dalam informasi yang dimuat di dalam iklan, pengiklan harus bertanggung jawab penuh kepada konsumen terhadap ada yang telah mereka iklankan. Setiap camilan harus menjunjung tinggi etika dalam iklan seperti menyajikan fakta atau kebenaran kepada konsumen.

    Etika dalam iklan berarti bahwa pengiklan hanya harus melakukan iklan yang baik, jujur, dan beretika. Artinya, iklan yang ditampilkan adalah iklan yang menampilkan fakta yang ada pada produk tersebut, tidak melebih-lebihkan, dan tidak memuat kebohongan terkait iklan yang dipromosikan.

    Ada beberapa teori etika yang dirumuskan oleh para ahli, tetapi untuk teori etika periklanan, hanya beberapa teori etika yang sesuai dan dapat diterapkan dalam periklanan. Yaitu sebagai berikut :

    1. Deontologi

    Dalam ilmu filsafat, deontologi merupakan jenis teori normatif yang menentukan suatu pilihan diwajibkan, diperlukan dan diizinkan. Maka dari itu, deontologi merupakan domain teori moral yang harus dimiliki pengiklan untuk memandu dan menilai pilihan mereka.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Lampung

    1. Komunitarianisme

    Komunitarianisme adalah filosofi yang berakar pada penganut pahamnya Aristoteles dan Hagel yang menjelaskan bawah perlu adanya keseimbangan antara hak seoarang individu dengan hak dan kepentingan masyarakat. Komunitarianisme mendesak penganut paham liberalisme yaitu orang-orang yang otonom dan egois, dengan menjelaskan bahwa manusia merupakan individu sebagai makhluk sosial yang dibentuk oleh nilai dan budaya yang ada di masyarakat.

    1. Utilitarianisme

    Utilitarianisme adalah teori etika yang berdasarkan atas kecakapan seseorang untuk memprediksi hal yang terjadi dari suatu tindakan. Bentham dan Stuart merupakan orang yang merangkul paham ultilitarisme. Ada dua macam teori utilitarianisme, yaitu:

    • Act-utilitarianism – prinsip utilitas yang diterapkan langsung ke setiap tindakan alternatif dalam situasi yang dipilih. Seberapa tepatnya tindakan yang dilakukan kemudian didefinisikan sebagai langkah untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
    • Rule utilitarianism – prinsip kegunaan, yang digunakan sebagai penentu kesesuaian aturan perilaku atau prinsip moral. Sebuah peraturan dibuat untuk mencari manfaat bagi kebanyakan orang dengan cara yang paling adil.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Ada beberapa sifat dasar yang dimiliki etika berlaku secara menyeluruh, yaitu:

    • Memiliki nilai moral, contohnya nilai baik atau buruk, dan nilai benar atau salah.
    • Memiliki nilai sosial, yang artinya bisa menjaga kepentingan orang banyak.
    • Relatif, contohnya sesuatu yang dianggap baik di suatu tempat, belum tentu baik ditempat lain atau sesuatu yang dianggap baik di suatu waktu, belum tentu baik di masa yang akan datang.
    • Buatan manusia, etika dibuat karena kebutuhan untuk menjaga perilaku sesama agar tidak mengganggu kepentingan masyarakat luas.
    • Mempertahankan tujuan bersama, kesinambungan keberadaan kebersamaan untuk mencapai tujuan kelompok,

    Manfaat Mempelajari Teori Etika Periklanan

    Ada beberapa manfaat jika seseorang mempelajari teori etika periklanan, yaitu :

    • Kita dapat mengetahui dan memahami arti iklan.
    • Kita dapat mengetahui dan memahami pemahaman etis.
    • Kita dapat mengetahui dan memahami gagasan etika periklanan.

    Demikian penjelasan tentang teori etika periklanan. Semoga hal yang disampaikan di atas bisa bermanfaat bagi pembaca, sehingga bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.(Raihan)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Teori dan Peran Etika Periklanan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar