Di Penjara Jhony 'Robin Hood' Indo Menemukan Tuhan

Daftar Isi

    Johny Indo saat berhasil ditangkap, usai merampok sejumlah toko emas di Jakarta.

    JAKARTA-Generasi Indonesia yang hidup di akhir dekade 1970-an dan awal 1980-an, pasti akan mengenal nama Johny Indo. Bahkan, Johny juga dikenal sebagai 'Robin Hood-nya' Indonesia. 

    Johny Indo seorang perampok toko emas. Dia cerdik, licin, dan punya kode etik. Selalu meriset sebelum merampok, sanggup lolos dari kejaran polisi, dan pantang melukai semua korbannya.

    Orang sekitar Johny tak pernah menyangka dia perampok ulung. Dia pernah jadi piguran dalam industri film dan iklan. Dia suami sekaligus bapak yang penuh perhatian pada istri dan anak-anaknya. Wajahnya juga simpatik, perawakannya resik, dan pergaulannya asyik.

    Hansip, tetangga, dan rekan menaruh hormat padanya. 'Apabila Johny pulang larut malam dan kebetulan melewati pos hansip yang tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya, dia selalu menitipkan uang. Alasannya ada saja: untuk rokok atau kopi," catat Aktuil, Nomor 17, 14-28 Juni 1982.

    Setiap orang punya karma perbuatannya sendiri. Dan untuk Johny, karma itu datang pada 26 April 1979. Di Desa Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, dia tak berkutik. Dua polisi menyergapnya tanpa perlawanan.

    Sebuah sel kecil di Polda Metro Jaya, Jakarta, jadi dunia barunya. Di sini dia menunggu vonis pengadilan sembari berduel dengan tahanan lain. Dia menangkan duel itu dan jadi pemimpin para begundal tahanan.

    Vonis pengadilan jatuh pada 17 Desember 1979. "Atas semua perbuatannya, Johny Indo dihukum 14 tahun,"tulis Willy A. Hangguman dalam Johny Indo: Tobat dan Harapan. Seiring keluarnya vonis, dia berganti penjara ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang.

    Keluarga sering membesuk Johny. Anak-anaknya senang tiap kali bertemu. Mereka meminta pangku bapaknya. Dalam pangkuan seorang bapak, anak itu membisiki Johny agar jangan pernah sungkan mohon ampun kepada Tuhan Yesus.

    Waktu besuk selesai. Keluarga itu pulang dan Johny kembali ke selnya. Tak lama kemudian, dia jatuh sakit. Tak sembuh-sembuh. Hingga pikirannya mengingat kembali bisikan anaknya. “Dalam kartu tanda penduduk agamanya Katolik. Seumur-umurnya ia tidak pernah masuk gereja kecuali tiga hari sebelum komplotannya digulung,” tulis Willy.

    Akhirnya Johny menyempatkan diri berdoa. Esoknya dia sembuh dan menyatakan tekadnya mempelajari agama.

    Ketika mengetahui kabar kepindahannya dari LP Cipinang ke LP Nusakambangan Cilacap, Jawa Tengah, Johny Indo sedih. Jaraknya jauh dan biaya besuk ke sana mahal. Tapi istrinya menguatkan dengan mengatakan, “Pasrah saja pada Tuhan.”

    Di Nusakambangan, Johny kian rajin membaca alkitab. Seorang napi iseng bertanya tentang kegunaan kitab suci di penjara. Terutama untuk menahan hasrat seksual lelaki.

    "Susah memang, Bung! Tapi ya banyak baca kitab suci. Bung sendiri bagaimana?" balas Johny.

    "Onani, habis mau apa," jawab napi

    “Kok boleh begitu? Sedangkan anda sendiri guru agama?” Johny heran.

    "Terpaksa, Bung Johny! Lagipula itu dosa kecil! Saya tidak percaya membaca kitab suci dapat meredam kebutuhan biologis kita," tegas napi.

    Johny abaikan ejekan napi itu. Berhari-hari Johny tetap membaca alkitab. Tapi lama-lama dia tak tahan juga dengan keadaan penjara. Dia kabur beberapa lama. Tapi polisi lekas menangkapnya. Dia meringkuk lagi di penjara. Dan di situ dia menemukan Tuhannya untuk kali kedua. Dia kembali berdoa, dia kembali bersimpuh.

    Johny Indo keluar dari penjara pada 27 Februari 1988. Dan di luar penjara, dia kembali menemukan Tuhan. Tapi kali ini dia menyebutnya Allah SWT. Dia masuk agama Islam pada 1992 dan menjadi pendakwah.(rie)

    sumber:Historia.id

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Di Penjara Jhony 'Robin Hood' Indo Menemukan Tuhan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar