Rumah Tidak Layak Huni di Tengah Kota, Dinsos Inhil : Saya baru menjabat tahun 2015

LancangKuning.Com - Mengenai Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di tengah Kota Tembilahan, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Hj Nurlia menyebutkan ia baru menjabat pada tahun 2015 kemarin. 

"Saya baru menjabat soalnya, jadi kalau masalah RTLH tahun 2004, 2006 dan 2008. Itu saya belum mengetahui, sebab RTLH anggaran langsung dari pusat yang mendatanya," ujar Nurlia, saat ditemui ruang kerja kemarin. Sabtu (26/11/16). 

Pada dasarnya kata Nurlia, RTLH di Kota Tembilahan bukan dari Pemerintah Daerah (Pemda). Anggaran yang diperuntukan untuk membangun dan memperbaiki rumah masyarakat yang tidak layak dihuni lagi. 

"Tugas kita dan fungsi kita di Dinsos hanya mendata. Yang mana berhak dibantu kita akan data, setelah itu baru kita ajukan ke pemerintah pusat," ungkapnya. 

Terkait ada dugaan oknum yang bermain seriring dengan pertayaan Zali (45) salah seorang pemulung di Tembilahan. Nurlia menjawab tidak mengetahui hal itu, namun katanya untuk mendapatkan bantuan berubah rumah harus memiliki tanah terlebih dahulu. 

"Salah satu syarat ingin mendapatkan bantuan harus memiliki tanah sendiri. Bukan tanah orang lain, bentuk rumah yang di tinggali memang betul-betul tidak layak untuk ditempati," menurutnya. 

Nurlia menegaskan, sejak tahun 2015 kemarin menjabat, sampai akhir tahun 2016 ini. Ia mengakui belum dapat informasi yang pasti terkait masalah RTLH di Tanjung Harapan Tembilahan. Saat ini

pihaknya akan melakukan pendataan bagi rumah masyarakat yang dianggap belum layak dihuni. 

"Yang jelas kita akan lakukan pendataan dulu. Jika kalau pihak pusat meminta data RTLH di Inhil kami sudah siap. Tapi diseleksi dulu melalui persyaratan yang sudah ditentukan," tandasnya. (Ydi)