Daftar Isi
LancangKuning.com - Di Kota Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) masih terlihat rumah tidak layak huni, hal ini patut dipertanyakan keberadaan dan fungsi Dinas Sosial.
Zali (55) didampingi Istrinya Nurhayati (35) dan ditambah 1 orang anak perempuan Mardiana (10) salah satu keluarga pemulung di Kota Tembilahan yang memiliki rumah tidak layak huni di Jalan Tanjung Harapan, tepatnya di depan industri Batik Indragiri.
Rumah yang hanya berbentuk gubuk itu terbuat dari sisa kayu bekas dan triplek bekas dilapisi seng-seng berkarat. Zali beserta anak dan istrinya itu sudah 12 tahun menetap menitih hidup dengan kondisi seadanya.
"Kerja kami hanya mulung, hasil mulung barang bekas hanya dapat sehari Rp 20, 15 dan 10 ribu. Dan terkadang anak saya tidak ada uang jajan di sekolah," ungkap Zali kepada LancangKuning.Com, Selasa Malam (22/11/16).
Zali menceritakan, ia tinggal dari tahun 2004 sampai tahun 2016. Sedangkan rumah yang ia tepati saat ini adalah numpang milik H Munir. Kenderaan yang ia miliki hanya lah Becak waktu itu dan alhamdulillah sekarang berubah menjadi Sepeda Motor karena dipinjamkan oleh pihak Tokeh barang bekas, Heri (40).
Zali juga mengakui, dulu ia pernah dipoto sama orang memakai baju seragam Dinas sebanyak 4 kali pada tahun 2004, 2006, dan 2008 1 nya lagi ia lupa tahunya. Alasanya orang dinas tersebut memotret rumah dan becaknya dulu adalah untuk membantunya.
"Sampai saat ini, saya tidak ada mendapatkan bantuan apa-apa. Uang aja tidak pernah apalagi rumah, jauh dari harapan saya," ujarnya dengan nada sedih.
Zali merasa selama ia menjadi pemulung, pemerintah setempat tidak pernah memperdulikan nasib mereka. Ia berharap
kepada Bupati Inhil HM Wardan agar bisa membantu orang yang tidak mampu di tengah-tengah Kota di Tembilahan. (Ydi)







Komentar