Daftar Isi
Foto: Surat Al-Kahfi
LancangKuning.com – Hari Jumat disebut-sebut sebagai Sayyidul Ayyam, atau hari yang lebih utama dibanding hari-hari lainnya. Apa alasannya? Lalu mengapa harus Hari Jumat?
Hal ini telah dijawab oleh hadist Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. “Sebaik-baik hari yang pada hari itu mata hari terbit adalah hari Jumat, pada hari itu Adam diciptakan. Pada hari itu ia dimasukkan ke surga dan pada hari itu ia dikeluarkan dari surga dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jumat.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
Baca Juga: 15 Keutamaan Hari Jumat Bagi Wanita yang Istimewa
1. Hari Terbaik dalam Sepekan
Selanjutnya, dalam hadits Abu Lubabah Al-Badri yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah, disebutkan lima peristiwa sebagai bukti keistimewaan dan keutamaan hari Jumat. Rasulullah Saw. bersabda:
“Penghulu hari (sayyidul ayyam) adalah hari Jumat, dan ia adalah seagung-agungnya hari bagi Allah, bahkan lebih agung bagi Allah daripada hari raya Fitri dan Adha. Dan pada hari jumat itu terjadi lima kejadian : [1] Allah menciptakan Adam pada hari itu, [2] Allah menurunkan Adam ke dunia pada hari itu (Jum’at),[3] Pada hari itu Adam wafat, [4] Pada hari itu ada satu saat yang tidaklah seseorang memohon kepada Allah sesuatu melainkan pasti dikabulkan, selama ia tidak meminta barang yang haram, [5] Pada hari itu akan terjadi hari Kiamat. Tidak ada malaikat yang dekat kepada Allah, langit, bumi, angin, gunung-gunung, lautan, melainkan semua mencintai hari Jumat.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
2. Ibadah di Hari Jumat Menghapuskan Dosa dalam Sepekan
Hal ini disampaikan langsung oleh Nabi Saw dalam sabdanya, “Shalat lima waktu, shalat Jumat ke Jumat berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut jika seseorang menjauhi dosa-dosa besar.”
Abu Hurairah mengabarkan, Nabi Saw. bersabda:
“Barangsiapa yang mandi lalu berangkat Jumat, kemudian mendirikan shalat semampunya, selanjutnya diam mendengarkan khutbah hingga selesai kemudian shalat bersama imam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya antara Jumat itu hingga Jumat berikutnya dan ditambah tiga hari lagi.” (HR. Muslim).
Baca Juga: Dampak Buruk Bagi Kesehatan Membuka Handphone Saat Bangun Tidur
3. Doa Sangat Mustajab pada Hari Jumat
Doa yang dipanjatkan pada hari Jumat berpeluang besar dikabulkan oleh Allah. Sebab, Rasulullah Saw. bersabda tentang hal ini:
“Sesungguhnya pada hari Jumat itu ada satu saat, tidak ada seseorang yang memohon sesuatu kepada Allah pada saat itu melainkan Allah pasti akan memberi kepadanya.” (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).
Dalam riwayat Imam Ahmad diterangkan bahwa waktu tersebut ialah setelah shalat ashar. Sementara dalam riwayat Muslim dan Abu Daud, waktu mustajab tersebut adalah antara Imam (khatib) duduk di mimbar (untuk khutbah) sampai selesai Shalat Jumat.
Sedangkan, Abu Musa Al-Asy’ari mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda tentang saat mustajabnya doa di hari Jumat:
“Yaitu antara Imam (khatib) duduk—di atas mimbar sampai selesai shalat. (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Namun Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari mengutip perkataan Ibnu Abdil Barr menggabungkan kedua hadits tersebut. Ibnu ‘Abdil Barr berkata: “Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan”.
4. Kewajiban untuk Melaksanakan Shalat Jumat
Di hari istimewa ini, ada ibadah khusus yang hanya dikerjakan pada hari Jumat, yakni shalat Jumat.
“Shalat jumat itu wajib atas tiap orang muslim berjamaah kecuali empat orang: Hamba sahaya, atau wanita, atau anak-anak (yang belum baligh) atau orang sakit.” (HR. Abu Dawud dan Alhakim).
5. Meninggal pada Hari Jumat Dijauhkan dari Fitnah Kubur
Di antara keutamaan dan keistimewaan hari Jumat adalah orang yang meninggal pada malam atau hari Jumat berpeluang besar memperoleh husnul khatimah (akhir kehidupan yang baik) dan dijauhkan dari fitnah kubur.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu anhuma berkata, Rasulullah Saw. bersabda:
“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia pada hari Jumat atau pada malam Jumat melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah (pertanyaan) kubur.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Humaid, Abu Ya’la, dan Al-Baihaqi).
6. Shalat Subuh pada Hari Jumat Merupakan Shalat Paling Afdhal
Shalat Subuh berjamaah pada hari Jumat merupakan shalat paling afdhal yang dilakukan seorang hamba dalam sepekan. Ibnu Umar mengabarkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda;
“Shalat paling afdhal di sisi Allah adalah Shalat Subuh pada hari Jumat secara berjamaah”. (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dan dishahihkan oleh Syekh Al-Albani).
Dan di antara kekhususan Shalat Subuh pada hari Jumat adalah disunnahkan membaca surat As-Sajdah pada rakaat pertama dan Surat Al-Insan pada rakaat kedua.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, “Bahwa Nabi Saw. biasa membaca pada shalat subuh di hari Jumat Alif Lam Mim Tanzil [Surat As-Sajdah] dan hal Ata Alal Insani hinum minad Dahr [Al-Insan]”. (HR. Bukhari, No. 851 dan Muslim, No. 880).
Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar, hikmah disunnahkannya membaca dua surat ini pada Jumat subuh, karena kandungan dua surat ini penjelasan tentang penciptaan Adam dan keadaan huru-hara hari kiamat, karena Adam diciptakan pada hari Jumat dan kiamat akan terjadi pada hari Jumat.
7. Sedekah Pada Hari Jumat Mendapat Pahala Berlipat Ganda
“Sedekah itu dilipat gandakan pahalanya pada hari Jumat (yakni bila sedekah itu pada hari Jumat maka pahala berlipat ganda dari hari lain.” (HR. Abi Syaibah).
Pelipatgandaan pahala sedekah di hari Jumat disebabkan oleh kemuliaan waktu. Di mana ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu amal dilipatgandakan pahalanya. Di antaranya karena keutamaan waktu dan tempat kapan dan di mana amalan tersebut dilakukan.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Keutamaan sedekah di Hari Jumat dikarenakan ada “gabungan” dua kebaikan itu, sedekah dan hari Jumat, yang sama-sama mulia dan penuh keutamaan.
Hal ini sebagaimana dikatakan Ibnu Qayyim: “Sedekah pada hari itu (Jumat) dibandingkan dengan hari-hari lainnya dalam sepekan, seperti sedekah pada bulan Ramadhan jika dibandingkan dengan seluruh bulan lainnya.”
8. Pahala Senilai Qurban Bagi yang Berangkat Lebih Awal ke Masjid
Abu Hurairah mengabarkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
“Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat seperti mandi janabah lalu segera pergi ke masjid pada jam yang pertama maka seakan-akan berkurban dengan unta yang gemuk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan sapi betina, dan barangsiapa pergi pada jam yang ketiga, maka seakan-akan ia berkurban dengan domba yang bertanduk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang keempat seakan-akan ia berkurban dengan seekor ayam, dan barangsiapa yang pergi pada jam kelima, maka seakan-akan ia berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam telah keluar (untuk berkhutbah), maka para Malaikat turut hadir sambil mendengarkan dzikir (nasihat/peringatan).” (HR. Bukhari dan Muslim).
9. Amalan dan Ibadah Khusus pada Hari Jumat
Hari Jumat juga menjadi lebih istimewa karena disyariatkannya atau adanya anjuran melakukan amalan khusus pada hari Jumat, seperti:
(1) Memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
(2) Membaca Surat Al-Kahfi
(3) Mandi, bersiwak, dan bersiwak sebelum mendatangi shalat Jumat
(4) Bersegera ke masjid untuk menunaikan shalat Jumat
(5) Memperbanyak shalat sunnah sebelum Khutbah dan Shalat Jumat dimulai
(6) Membaca Surat As-Sajdah dan Al-Insan pada Shalat Subuh di hari Jumat, dan sebagainya.
Wallahu ‘Alam bish Shawab..
Komentar