Bawa Marwah Ke Krabi, Langkah Syamsuar Wujudkan Riau Bersatu

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Bermarwah di negeri orang, prinsip itulah yang dibawa Gubernur Riau Syamsuar saat memenuhi Undangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution ketika menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT GT) ke-25 dan Pertemuan Chief Minister and Governor's Forum (CMGF) ke-16 pada tanggal 10 sampai 13 September di Krabi, Thailand.

    Omong soal potensi, Syamsuar membawa misi. Momentum pertemuan di Krabi ia manfaatkan untuk mewujudkan Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul (Riau Bersatu).

    Pasalnya, tercatat ada 10 provinsi di Sumatera mewakili Indonesia. Kemudian 8 negara bagian mewakili Malaysia. Dan 14 provinsi di bagian selatan mewakili Thailand yang masuk dalam wilayah kerja sama IMT-GT.

    Ada potensi kerja sama perdagangan di ketiga wilayah IMT GT ini, nilainya bisa mencapai 416 miliar dolar AS atau sekitar 18,3 persen dari total perdagangan ASEAN. Sementara rata-rata pertumbuhan ekonomi selama periode 2010-2015 lalu berada di angka 6,9 persen.

    Selain itu, jumlah penduduk di ketiga wilayah mencapai 13 persen dari penduduk ASEAN atau sekitar 81 juta orang. Untuk jumlah tenaga kerjanya, sebesar 12,2 persen dari total tenaga kerja di ASEAN atau 38,3 juta orang.

    Apalagi, secara geografis wilayah IMT GT juga memiliki kedekatan yang potensial untuk saling kerja sama di berbagai sektor, di antaranya pariwisata, perdagangan, perkebunan, pertanian dan kemaritiman.

    Berkesempatan menjadi narasumber dalam pertemuan bergengsi itu, Syamsuar tak menyia-nyiakan kesempatan untuk memperjuangkan datangnya investasi di Bumi Lancang Kuning.

    Mantan Bupati Siak dua Periode tersebut memaparkan sejumlah persiapan untuk menyambut kerjasama multilateral yang disiapkan.

    “Proyek Ro-Ro Dumai-Malaka diharapkan segera terwujud, dan dalam waktu dekat yaitu 18 September 2019 akan dilaksanakan uji coba sandar di pelabuhan Sri Junjungan yang sudah ditunjuk sebagai pelabuhan di Dumai” kata Syamsuar dalam forum itu.

    “Untuk mendukung proyek Ro-Ro ini maka kita akan percepat penyelesaian jalan tol Dumai-Pekanbaru sebagai bagian dari Tol Sumatera” lanjutnya.

    Untuk Jalan Tol Dumai-Pekanbaru, dikatakan Syamsuar, ditarget akan berfungsi Desember 2019 ini. Sejalan dengan dilanjutkannya pembangunan Tol Pekanbaru-Padang (Sumtera Barat) dan penetapan lokasi trase pembangunan jalan tol sampai perbatasan Sumatera Barat.

    "Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Jambi akan dilanjutkan. Ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera. Tentunya apabila semua fasilitas ini telah berfungsi, Provinsi Riau akan menjadi gerbang yang menghubungkan Indonesia dengan daratan Asia, membuka perdagangan komoditi Pulau Sumatera yang bisa dipasarkan pada Malaysia dan Thailand, serta mendukung Moeslim Friendly Tourism melalui pengembangan UMKM yang bersertifikat Halal 2020," ungkapnya dalam kesempatan lain.

    Orang nomor satu di Riau itu juga menyebut bahwa pemerintah provinsi telah menyiapkan empat kawasan industri yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional Indonesia, yakni Kawaan Industri Tanjung Buton, Kawasan Industri Dumai, Kawasan Industri Tenayan Raya dan Kawasan Industri Kuala Enok.



    Untuk Kawasan Industri Tanjung Buton, memiliki prospek sebagai pusat hilirisasi industri  kelapa sawit, kelapa, sagu, karet, perikanan, dan agrowisata. total luas lahan yang sudah dibebaskan di kawasan ini telah mencapai 5.192 hektar.

    Pada Kawasan Industri Dumai (Pelintung dan Lubuk Gaung) juga telah dibangun industri hilir sawit, industri bio diesel, industri pupuk dan industri lainnya.

    Sedangkan di Kawasan Industri Tenayan Raya dengan luas pengembangan 3.000 hektar akan didukung dengan ketersediaan infrastruktur jalan, serta kelistrikan. Kawasan ini pun cocok dengan pengembangan industri manufakturing dan makanan/minuman.

    Sementara Kawasan Industri Kuala Enok dengan luasan 5.203 hektar, berada di perbatasan Riau-Jambi. lokasinya telah memiliki fasilitas pelabuhan dan infrastruktur jalan.

    "Pemerintah Provinsi Riau juga mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Pulau Rupat (Kabupaten Bengkalis), yang berada di perbatasan Selat Malaka dan KEK Rumbai di Pekanbaru," ujarnya.

    Tak hanya sebatas itu, pada pertemuan tersebut Sayamsuar juga mengusulkan pembukaan penerbangan rute Pekanbaru-Krabi atau Pekanbaru-Johor Baru sebagai upaya untuk mendukung aksestabilitas dalam rangka peningkatan kunjungan wisata.

    Pemerintah Provinsi Riau bersedia memberikan insentif bagi rute baru itu. Karena selain akan berdampak positif pada industri pariwisata, konektifitas baru tersebut diharapkan juga akan mendukung kerja sama perekonomian di bidang ekspor serta impor di wilayah terkait. (Adv)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Bawa Marwah Ke Krabi, Langkah Syamsuar Wujudkan Riau Bersatu
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar