Daftar Isi
LancangKuning.com - Institut Dirosat Islamiyah Al-amien adalah lembaga pendidikan tinggi swasta di Sumenep, Jawa Timur, Indonesia. Pendirian Institut Dirosat Al-Amien Prenduan Islamiyah merupakan respons terhadap harapan masyarakat dan alumni dari universitas-universitas yang representatif di pondok pesantren Al-Amien Prenduan.
Untuk tujuan ini, landasan perintis lembaga pendidikan tinggi dimulai pada 1980. Tiga tahun kemudian (1983) mengunjungi prof. H. Munawir Shadzali, MA. jadilah berkah. Pada saat itu, Menteri Agama Republik Indonesia, ia meresmikan Institut Pendidikan Tinggi Al-Amien Prenduan yang disebut Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, disingkat Prenduan PTA.
Fakta harapan dan kebutuhan masyarakat mengenai urgensi pendidikan tinggi setelah pesantren terbukti. Pertama kali mereka menerima mahasantri, pondok pesantren Al-Amien Prenduan dibanjiri dengan antusiasme, baik alumni Al-Amien Prenduan dan mantan siswa dari tempat tinggal lain di Indonesia.
Oleh karena itu, kepemimpinan PTA pada saat itu memutuskan pilihan penerimaan yang ketat, dengan mempertimbangkan karakteristik intelektual dan moral dari calon siswa yang mendaftar di PTA. Sebagai hasil dari proses seleksi yang ketat ini, Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan telah dikenal sebagai tempat pertemuan bagi siswa dengan pemahaman kualitatif agama yang dapat diandalkan.
Dalam perkembangannya, kehadiran mahasantri PTA telah memberikan dampak khusus pada perluasan pendidikan di Pesantren Al-Amien, terutama dalam dinamika ilmiah siswa.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
Tidak hanya bagi siswa, berbagai kegiatan dakwah dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan juga memiliki dampak positif pada masyarakat di sekitar pondok pesantren Al-Amien Prenduan. PTA Preduan sejauh ini telah melahirkan pemimpin pesantren, pemimpin agama, dan aktivis propaganda yang disegani di nusantara sejak alumni pertama.
Dua tahun kemudian (tahun 1985), manajemen Yayasan Al-Amien Prenduan mengubah nama Sekolah Tinggi Asrama Islam Al-Amien menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan Prenduan Al-Amien (STIDA).
Mengubah nama adalah langkah maju untuk pengembangan institusi tersier yang sejalan dengan peraturan pemerintah, tetapi dengan tetap mempertahankan kualitas sistem, orientasi pendidikan dan nilai-nilai pesantren yang dinyatakan oleh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.
Pada tahun 1996 M, kegigihan manajemen Yayasan Al-Amien Prenduan untuk pendirian lembaga tersier yang representatif dipenuhi dengan pengadopsian proposal untuk menambah program studi (program studi) dari tim kopertis Area IV Surabaya. Status dan nama STIDA-pun diubah menjadi Sekolah Tinggi Islam Al-Amien Prenduan (STAI), membuka dua program studi / gelar studi: bimbingan dan konseling Islam (Dakwah), dan pendidikan agama Islam / PAI (Tarbiyah).
Perlahan tapi pasti, kinerja untuk pencapaian institusi dicapai oleh STAI Al-Amien Prenduan. Setelah sekian lama, dengan keputusan Badan Akreditasi Nasional di bawah nomor 019 / BAN-PT / Ak-IV / VIII / 2000, STAI dinyatakan terakreditasi dengan nilai maksimum. Jalan menuju idealisme menjadi semakin jelas.
Harapan untuk mendirikan lembaga pendidikan tinggi Islam yang representatif semakin jelas. Segera setelah hasil akreditasi turun, sebuah tim dibentuk untuk mengambil langkah berikutnya, yaitu merencanakan penambahan berbagai program studi (program studi), sebagai syarat untuk meningkatkan status lembaga di suatu lembaga. .
Tanpa menunggu lama, rencana itu terwujud, ditandai dengan pembukaan fakultas dan empat program studi baru pada tahun akademik 2001-2002, yaitu: 1. Komunikasi dan Penyiaran (KPI) di Fakultas Dakwah, 2. Bahasa Arab Pengajaran (MTBP) di Fakultas Tarbiyah, dan 3. Penafsiran / Hadits (sekarang ilmu Alquran dan Tafsir) dan Aqidah / Filsafat (sekarang ilmu Aqidah) di Fakultas Usuluddin.
Pada peresmiannya, Sekolah Tinggi Islam Al-Amien Prenduan (STAI) mengubah namanya menjadi Institut Diriyaat Islamiyah Al-Amien Prenduan (IDIA) yang kemudian secara resmi diakui sebagai keputusan Direktur Jenderal Islamic Binbaga dari Kementerian Agama Indonesia. No: Dj.II / 144/2002.
VIsi dan Misi Kampus Institut Dirosat Islamiyah Al-amien :
Visi
Menjadi lembaga pendidikan tinggi Islam terkemuka dalam pengembangan sains dan pengembangan karakter tertinggi berdasarkan Iman Sempurna, Pengetahuan yang Luas dan Cinta Sejati pada tahun 2025.
Baca Juga : Akreditasi Jurusan Universitas IBA Palembang
Misi
- Organisasi Pendidikan Islam dan Pendidikan Kejuruan dan Ma'hadi.
- Penelitian Melanesia memiliki standar nasional dan internasional.
- Melakukan pelayanan masyarakat yang memberdayakan dan memperkuat standar kehidupan manusia.
- Menjalankan manajemen yang andal, transparan, akuntabel, akuntabel, dan adil.
Berikut Akreditasi Jurusan Kampus Institut Dirosat Islamiyah Al-amien :
Program Studi |
Strata |
No. SK |
Tahun SK |
Peringkat |
Tanggal Daluarsa |
---|---|---|---|---|---|
Pendidikan Agama Islam |
S1 |
1264/SK/BAN-PT/Akred/S/IV/2019 |
2019 |
B |
2024-04-30 |
Komunikasi Dan Penyiaran Islam |
S1 |
3085/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2018 |
2018 |
B |
2023-11-14 |
Aqidah Dan Filsafat Islam |
S1 |
3096/SK/BAN-PT/Ak-PNB/S/XI/2018 |
2018 |
B |
2021-03-24 |
Ilmu Al-qur'an Dan Tafsir |
S1 |
0126/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2016 |
2016 |
B |
2021-03-24 |
Pendidikan Bahasa Arab |
S1 |
089/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2015 |
2015 |
B |
2020-03-14 |
Bimbingan Dan Penyuluhan Islam |
S1 |
502/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2015 |
2015 |
B |
2020-05-30 |
Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Dalam upaya untuk memperkuat keberadaannya sebagai lembaga perwakilan dari Lembaga Tersier Islam, IDIA Prenduan masih membuat inovasi baru dalam bentuk kerja sama dengan berbagai lembaga tersier dalam dan luar negeri di bidang infrastruktur, pembangunan ekonomi, sumber daya manusia dan peningkatan sumber daya manusia. .
Dengan hubungan kolaboratif ini diupayakan, IDIA Prenduan telah berkembang sangat cepat dan mampu memberikan hasil berkualitas tinggi. Sistem perkuliahan IDIA Prenduan memiliki fitur dan karakteristik yang unik dibandingkan dengan kampus lain pada umumnya.
Singularitas terletak pada upaya untuk mengintegrasikan sistem kuliah akademik, seperti yang umumnya berlaku untuk sistem pendidikan universitas modern. Karena sistem pengajaran integratif, IDIA mampu melahirkan generasi intelektual Al-Amien yang merupakan Mutafaqqih Fiddien dan Mundzirul Qoum.(Qoir)
Komentar