Daftar Isi
Foto: ACT
LancangKuning.Com, BARAT - Pangan pengungsi gempa Ambon terus dipenuhi Aksi Cepat Tanggap (ACT). Melalui dapur umum, sebanyak 950 porsi disiapkan bagi pengungsi gempa Maluku, Sabtu (5/10).
Baca Juga: Investor Lirik Potensi Perkebunan di Riau
Makanan siap santap Dapur Umum ACT dinikmati 200 jiwa di Dusun Waiula, 400 porsi di Desa Bunbun, 150 porsi di Desa Mendetita, dan 200 porsi di Dusun Paulatu.
"Kami masih terus mendukung suplai makanan bagi para penyintas yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian. Banyak para penyintas yang belum kembali ke rumah karena khawatir dengan gempa susulan yang kerap terasa," lapor Lukman Salahuddin dari tim Disaster Emergency Response (DER) - ACT.
Baca Juga: Akreditasi Jurusan Kampus Institut Teknologi Nasional Bandung
Selain di Maluku Tengah, aktivasi dapur umum juga dilakukan di pos pengungsian Rindam XVI/Pattimura, Kairatu, Seram Bagian Barat. Dua ekor sapi disembelih udan disajikan sebagai menu makan pengungsi gempa di pos Rinda.
"Dua ekor sapi kami sembelih di pos pengungsian Rindam Kairatu. Alhamdulillah, sekitar 6000 jiwa menikmati santapan dapur umum ACT dengan lauk daging sapi," tambah Lukman.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Selain suplamakanan untuk pengungsi, kata Lukman, melalui aktivasi dapur umum juga terjalin kerja sama ACT dengan TNI di Rindam XVI SBB.
Gempa yang mengguncang pulau Ambon, Kamis (26/9) lalu berdampak di tiga kota kabupaten, yakni Seram Bagian Barat, Maluku Tengah, Ambon.
Di Kabupaten Seram Bagian Barat, lebih dari 40 ribu orang mengungsi. Sebanyak 10 jiwa tercatat meninggal dunia, 29 orang luka ringan, dan 3 orang luka berat. Puluhan jiwa juga terdampak di Kabupaten Maluku Tengah, 50 ribu orang mengungsi, 15 orang meninggal dunia, 72 orang luka berat, dan 18 orang luka ringan.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Di Kota Ambon, hampir tiga ribu orang mengungsi. 13 jiwa tercatat menjadi korban meninggal dunia.
Lukman mengatakan, kebutuhan para pengungsi masih harus dipenuhi. "Kebutuhan para pengungsi antara lain tenda, sembako, air bersih, keperluan kebersihan, perlengkapan bayi dan balita, MCK, dan musala darurat," tandas Lukman. (LKC)
Komentar