'Jiwa Walikota Pekanbaru Meninggal' BEM UIR: Tunggu kami di Gerbang

Daftar Isi

    Foto: Presma UIR, Novayanto

    Lancang Kuning, PEKANBARU -- Presiden Mahasiswa (Presma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Riau mengirim papan karangan bunga yang bertuliskan 'Turut beduka cita atas meninggalnya jiwa bapak Walikota Pekanbaru Dr Firdaus, ST, MT.

    Baca Juga: Dewan Pendidikan: Aksi Tak Senonoh Oknum Siswa Rohul Coreng Dunia Pendidikan

    Presma UIR mewakili BEM, Novayanto mengatakan papan bunga itu adalah bentuk rasa kekecewaan mahasiswa terhadap kinerja Walikota Pekanbaru terkhusus atas kebijakan penerapan  Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

    Foto: Karangan bunga di depan kantor DPRD Kota Pekanbaru

    Novayanto menilai, boleh saja Pemko Pekanbaru menerapkan PSBB. Namun ada kewajiban pemerintah yang wajib dipenuhi yaitu menjamin selama PSBB  kebutuhan sembako masyarakat aman selama berada dirumah untuk memutus mata rantai Virus Corona (Covid-19).

    "Kita dianjurkan untuk berada dirumah. Tentu hal ini berdampak kepada pendapatan hari-hari bagi masyarakat kalangan menengah kebawah. Artinya, bagaimana Pemko menjamin ini selama PSBB berjalan di Kota Pekanbaru," tegas Presma.

    Baca Juga: Pasien Asal Kampar Sembuh, Riau Tambah 3 Pasien Positif Covid-19

    Selama PSBB ini diterapkan, BEM UIR akan mengawal dan terus mengikuti jalannya kebijakan tersebut. Tercatat PSBB di Kota Pekanbaru pada tanggal 17 April 2020 jilid satu telah usai, total anggaran yang dikuncurkan pemerintah sebesar Rp115 Miliyar.

    "PSBB jilid satu kemarin 132 ribu Kepala Keluarga (KK) yang dicatat tersebar di 83 Kelurahan, 12 Kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru. Kenyataan dilapangan hanya 17 ribu KK yang baru mendapatkan bantuan sembako tahap pertama," ujarnya lagi.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Lebih lanjut, Presma menambahkan, sebagai mahasiswa ia dan rekan-rekan sangat mendukung program pemerintah maupun aturan pemerintah Kota Pekanbaru. Sebaliknya, jika aturan dan program itu membuat masyarakat sengsara maka BEM UIR akan berjuang bersama masyarakat demi tegaknya rasa keadilan itu.

    "Mahasiswa adalah penyambung lidah masyarakat. Maka, jika menyakiti masyarakat berarti menyakiti mahasiswa. Kami tidak akan pernah menyerah untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat," tambahnya.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Terkahir, BEM UIR meminta DPRD Kota Pekanbaru mengambil tindakan tegas untuk Walikota Pekanbaru. Mahasiswa juga menuntut Pemerintah Kota Pekanbaru (Pemko) menyelesaikan konflik sosial ditengah masyarakat terkait PSBB tahap pertama kemarin.

    "Tolong sampaikan salam kami dari BEM UIR untuk bapak Walikota Pekanbaru, tunggu kami datang bertamu di depan gerbang Kantor Walikota," tutupnya.

    Untuk diketahui, papan karangan bunga awalnya berdiri di depan kantor Walikota Pekanbaru. Dengan kesepakataan bersama, BEM UIR lalu memindahkan karangan itu ke kantor DPRD Kota Pekanbaru sehingga wakil rakyat yang duduk dikursi empuk bisa melihat dan mendengar aspirasi mahasiswa.

    Selain itu, BEM UIR menyampaikan salam dan 4 pernyataan sikap yaitu:  

    1. Menuntut walikota pekanbaru untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan ketetapan peraturan walikota no 74 tahun 2020 bab 5 tentang hak dan kewajiban serta jaminan ketersediaan kebutuhan dasar penduduk selama PSBB.  Dan mendesak Wali Kota Pekanbaru untuk menyelesaikan kewajibannya yaitu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Pekanbaru selama PSBB tahap pertama, terhitung dari 17 April – 30 April 2020.

    2. Menuntut Walikota Pekanbaru untuk melakukan transparansi biaya terhadap anggaran yang telah di anggarkan oleh Walikota Pekanbaru selama PSBB berlangsung.

    3. Menuntut Walikota Pekanbaru  mengevaluasi PSBB tahap pertama dan menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi di pelaksanaan PSBB tahap pertama jika ingin melanjutkan PSBB tahap kedua

    4. Apabila pelaksanaan PSBB tahap kedua yang sudah ditetapkan dinilai gagal, seperti hal nya PSBB tahap pertama. Maka kami tidak mengakui Dr Firdaus ST., MT. sebagai Walikota Pekanbaru, dan kami meminta bapak Dr. Firdaus, ST., MT meletakan jabatannya karena dinilai tidak mampu menjadi Walikota Pekanbaru. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel 'Jiwa Walikota Pekanbaru Meninggal' BEM UIR: Tunggu kami di Gerbang
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar