Daftar Isi
LancangKuning.com - Seperti menelusuri memori pada masa lalu, masih saja terngiang lagu campursari dengan judul Tiwul Gunung Kidul, sebuah mahakarya lagu yang begitu indah. Setiap baris syair dan melodinya yang dibunyikan seakan-akan mampu membawa kita untuk menyaksikan ke-eksotisme Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lagu ini berhasil mengenalkan sebuah maskot kuliner yaitu Sego Tiwul (Nasi Tiwul) yang merupakan makanan asli Kabupaten Gunungkidul. Sebenarnya masih banyak lagi makanan khas dari daerah ini, akan tetapi tiwul merupakan makanan yang berbahan dasar olahan singkong ini sangat iconik tentunya.
Tiwul kini sudah menjadi identitas dari Kabupaten Gunungkidul dan sangat dikenal di berbagai daerah. Selain karena rasanya yang menggoda, ternyata sego tiwul juga menyimpan sejarah yang panjang.
Sego tiwul ini pun merupakan sebuah makanan pengganti nasi (Makanan Inferior) yang dimakan masyarakat pribumi bersama dengan lauk pauk.
For your information : Pada zaman dahulu beras atau nasi adalah makanan mewah, karena kelangkaannya membuat nasi ini hanya mampu dimakan oleh masyarakat golongan kelas atas.
Salah satu penyebab langkanya beras atau padi itu adalah karena pada zaman dulu menanam padi jauh lebih sulit dari pada sekarang. Macam-macam bibit pun yang masih primitif menjadikan waktu panen sangat lama ditambah lagi karena berbagai jenis hama yang belum bisa diatasi.
Selain nasi jagung, Nasi Tiwul yang berbahan dasar dari singkong ini adalah makanan yang paling banyak dimakan masyarakat pada saat itu. Karena singkong lebih mudah ditanam dan diolah daripada padi, terutama bagi daerah gersang seperti Gunungkidul pada saat itu. Nasi Tiwul pun dibuat melalui berbagai proses.
Mulai dari mengupas kemudian menjemur singkong sampai kering hingga menjadi gaplek (singkong kering minim kadar air). Kemudian digeplek dan ditumbuk menjadi halus lalu dikukus hingga matang.
Penyajian nasi tiwul pun secara umum biasanya disajikan dengan taburan parutan kelapa, saat ini variasi penyajiannya sudah lebih banyak variasinya, dengan berbagai lauk pauk pendukung yang sudah dikenal banyak orang, seperti ayam bakar, tempe penyet, tahu penyet dan sebagainya.
Makanan yang memiliki rasa sedikit manis dan beraroma alami singkong, serta bertekstur pulen menggumpal ini menjadi sensasi tersendir bagi penikmatnya.
Nah, menariknya lagi pada saat ini tiwul telah menjadi makanan khas yang cukup digemari oleh para wisatawan. Makanan ini pun bisa kamu temukan di kawasan Mangunan Dlingo pada daerah Bantul yang memiliki pemilik yang paling terkenal yaitu Thiwul Ayu Mbok Sum.
Selain karena rasanya yang lezat, Nasi Tiwul ini dipercaya memiliki kandungan kalori yang lebih rendah daripada nasi yang berasal dari beras dan sangat cocok untuk membantu bagi yang ingin diet.
Dahulu merupakan makanan inferior, tapi untuk saat ini Sego Tiwul telah berubah menjadi makanan superior, dan menjadi identitas kebanggaan bagi masyarakat serta icon wisata kuliner pada daerah Gunungkidul.
Sego tiwul sangat mudah dijumpai dipasaran mulai dari pasar tradisonal sampai dengan restoran-restoran mewah di destinasi wisata, khususnya Kabupaten Gunungkidul. Tambahan informasi lagi, saat ini juga telah tersedia tiwul instan bagi Anda yang merindukan makan sego tiwul namun tidak sempat membuatnya sendiri.
Nah, itulah beberapa hal yang menarik dari makanan khas Gunung Kidul, Sego Tiwul. Semoga bermanfaat.(Raihan)
Komentar